Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ketua Komisi III DPR Desak Hukuman Mati Oknum TNI Penembak Polisi di Way Kanan

Laporan: Maya Aul
Jumat, 21 Maret 2025 | 15:58 WIB
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. - Dok. Humas DPR -
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. - Dok. Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, RMN – Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mendesak agar hukum ditegakkan seadil-adilnya atas penembakan brutal terhadap tiga anggota Polres Way Kanan, Lampung. 

 

Ia menegaskan, pelaku harus bertanggung jawab penuh atas perbuatannya, apalagi jika terbukti ada unsur perencanaan dalam aksi keji tersebut.
 

"Kalau memang benar ada perencanaan, maka kami sangat mendukung penerapan hukuman mati bagi pelaku. Keji sekali," ujar Habib dalam konferensi pers di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
 

Desakan ini muncul setelah pelaku, yang merupakan oknum TNI, mengakui perbuatannya.
 

Judi Meresahkan, Polisi Malah Ditembak
 

Insiden tragis ini terjadi pada 17 Maret 2025, saat aparat kepolisian tengah menggerebek lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan. Ketiga polisi yang menjadi korban adalah:
 

1. Iptu Lusiyanto – Kapolsek Negara Batin
 

2. Bripka Petrus Apriyanto – Bintara Polsek Negara Batin
 

3. Bripda M. Ghalib Surya Ganta – Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan
 

Ketiganya tewas ditembak di bagian kepala. Pelaku, yang merupakan oknum anggota TNI AD, akhirnya berhasil ditangkap oleh tim gabungan TNI dan Polri.
 

Habiburokhman yang pernah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Way Kanan mengaku paham betul bahwa judi merupakan masalah serius di wilayah tersebut.
 

"Saya orang Lampung, saya tahu judi ini meresahkan. Ibu-ibu di sana resah melihat anak-anak mereka terpapar judi. Maka ketika ada aparat memberantasnya, malah mereka ditembak? Ini biadab!" tegasnya.
 

Tak Bisa Ditoleransi, Proses Hukum Harus Transparan
 

Sebagai politisi Fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman mengapresiasi keberanian Polres Way Kanan dalam memberantas perjudian, namun ia tak habis pikir dengan aksi brutal pelaku.
 

"Judi itu bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga perbuatan maksiat yang bertentangan dengan nilai religius. Di bulan Ramadan justru masih ada judi? Lalu aparat yang menertibkan malah ditembak? Ini sewenang-wenang dan sangat biadab," katanya.
 

Ia pun meminta agar proses hukum terhadap pelaku dilakukan secara transparan dan tanpa tebang pilih.
 

"Siapa pun pelakunya, hukum harus ditegakkan! Zaman sekarang nggak bisa lagi ada yang ditutup-tutupi," tegasnya.
 

Kini, publik menanti langkah tegas aparat dalam mengusut tuntas kasus ini. Apakah pelaku benar-benar akan mendapat hukuman setimpal?rajamedia

Komentar: