Ujug-ujug Kasus Covid-19 Naik di Indonesia, Waspada Varian Baru Eris EG 5 Mirip Omicron!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Varian baru Covid-19 yang muncul di Singapura. Varian barus Covid-19 itu berjenis Eris EG.5.
Varian ini kuat dugaan menjadi pemicu meningkatnya kasus Covid di Singapura. Di saat bersamaan, kasus Covid-19 di Tanah Air pun juga ikut naik.
Kemungkinan kasus Covid-19 terbaru ini karena antibodi masyarakat mulai menurun. Suntikan vaksin booster Covid-19 secara massal di Indonesia, terakhir kali dilakukan dua tahun lalu.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Erlina Burhan, SpP(K), gejala yang ditimbulkan dari subvarian omicron ini mirip-mirip.
Sebaran varian omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia sempat jadi momok menakutkan. Lonjakan sebarannya dinilai jauh lebih cepat, sehingga vaksin booster sangat diperlukan.
Menurut Erlina, gejala yang ditimbulkan dari virus Covid-19 varian Eris EG.5 mirip-mirip di antaranya seperti hidung meler, disertai nyeri tenggorokan.
"Terutama Omicron BA.5 dan BA.5 selain hidung meler, juga nyeri tenggorokan," beber Spesialis Paru RS Persahabatan dalam konferensi pers, Jumat (8/12).
Lanjut Erlina, gejala lain yang dirasakan dari paparan virus ini seperti nyeri otot hingga nyeri badan.
Erlina menegaskan, gejala Covid-19 varian Eris EG.5 mirip-mirip dengan varian sebelumnya itu.
"Gejala nyeri otot, nyeri badan, nggak enak badan adalah gejala umum. Hampir sama semua Covid itu terjadi. Jadi gejalanya nggak terlalu berbeda, mirip-mirip," jelasnya.
Efek vaksin booster menurun
Efektifitas vaksin booster, kata Erlina, sebagai proteksi antibodi tubuh seiring waktu akan menurun.
Penurunan sistem kekebalan tubuh yang dihasilkan vaksin bisa terjadi hanya dalam hitungan bulan.
Erlina mengatakan, efektifitas vaksin akan menurun bulan keenam dan bulan ke-12. Tidak ada garansi vaksin bisa bertahan seumur hidup.
"Seiring waktu daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan Covid-19 yang dihasilkan vaksin mulai declining, berkurang terutama setelah bulan ke-6 sampai ke-12," bebernya.
Ia menambahkan, penyebab penurunnya sistem kekebalan tubuh karena jarak antara vaksi terakhir kali cukup jauh.
"Ada kemungkinan bahwa titer antibodi juga menurun karena sudah lama kita divaksin," ujarnya.
Minimal, antibodi akan menurun setelah enam bulan disuntik vaksin.
"Sudah lebih dari enam bulan dan secara teori harusnya (antibodi) menurun," demikin tutup Erlina
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu