Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Menbud Fadli Zon Hadiri Puncak Perayaan Waisak: Momen Refleksi Spiritual dan Pelestarian Warisan Budaya

Laporan: Zulhidayat Siregar
Selasa, 13 Mei 2025 | 15:11 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pidato pada puncak perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang, Senin malam (12/5/2025).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan pidato pada puncak perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE tahun 2025 di Candi Borobudur, Magelang, Senin malam (12/5/2025).

RAJAMEDIA.CO - Magelang, Agama - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya Hari Waisak sebagai momen yang tidak hanya merefleksikan nilai-nilai religius, namun juga spiritual, historis serta kultural yang sangat mendalam.

 

Hal tersebut diungkapkannya saat menyampaikan pidato pada puncak perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE tahun 2025 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Senin malam, (12/5/2025). 

 

"Selain perayaan keagamaan bagi umat Buddha, Waisak juga menjadi pengingat nilai-nilai luhur seperti kasih sayang dan perhatian. Nilai-nilai ini menjadi warisan spiritual yang masih sangat relevan dalam kehidupan bermasyarakat saat ini," kata Fadli, dikutip dari keterangan persnya.

 

Mendukung Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Kementerian Kebudayaan turut memeriahkan acara puncak Waisak dengan pertunjukan pagelaran tari dan seni budaya lokal.

 

Lebih jauh dia menjelaskan, hari Waisak juga merupakan momentum strategis untuk refleksi di mana semua umat dapat secara kolektif merenungi dan berintropeksi diri untuk mewujudkan sebuah perdamaian dunia yang hakiki.

 

"Meningkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan adalah landasan untuk mewujudkan perdamaian dunia. Melalui semangat Waisak, kita harus menciptakan harmoni dan kebahagiaan, membuktikan bahwa cinta kasih dan kesadaran adalah kunci untuk mengatasi segala tantangan," ujar Fadli.

 

Makna Penting Candi Borobudur

 

Dalam kesempatan yang sama, Fadli Zon tidak lupa menyoroti makna penting Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia yang kini telah berkembang menjadi living heritage.

 

"Borobudur, ketika awal ditemukannya merupakan sebuah dead monument, situs mati. Namun kini Borobudur memiliki wajah barunya sebagai living monument, memberikan makna spiritual terhadap masyarakat dan menjadi simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia," ungkapnya.

 

Dalam hal ini, Fadli Zon mendorong Candi Borobudur untuk tak hanya menjadi situs bersejarah yang dilestarikan dan menjadi destinasi pariwisata saja, tetapi dapat menjadi pusat ziarah internasional yang diakui dunia.

 

"Nilai-nilai agung yang terkandung dalam Candi ini, tentunya dapat memberikan dampak positif bagi negara kita. Kita harus mendorong aktivasinya menjadi a place of pilgrimage for Buddhism. Tempat ziarah bukan hanya untuk umat Budha saja, akan tetapi juga untuk seluruh umat manusia dengan nilai-nilai spritual universalnya," jelas Fadli.

 

Dengan semangat persatuan, perdamaian, dan kebijaksanaan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berharap Hari Waisak ini dapat memperkuat upaya kolektif dalam merawat dan memajukan kebudayaan, serta untuk membangun bangsa yang harmonis, dan berakar kuat pada nilai-nilai luhur kemanusiaan, apalagi di tengah arus globalisasi yang pesat dan gejolak dunia yang dinamis.

 

Pada puncak perayaan Waisak ini, Fadli Zon ikut menyalakan lampion bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Agama Nasarudin Umar.rajamedia

Komentar: