Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Komisi VI DPR Soroti Ekspansi Jargas PGN: Keuntungan Kecil, Beban Besar!

Laporan: Halim Dzul
Senin, 24 November 2025 | 10:20 WIB
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI melakukan pertemuan dengan Danantara, Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk, serta Pertamina EP di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025).  Humas DPR -
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI melakukan pertemuan dengan Danantara, Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk, serta Pertamina EP di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Sidoarjo, Kunker - Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI melakukan pertemuan dengan Danantara, Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), PT Pertamina Gas Negara (PGN) Tbk, serta Pertamina EP di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). 
 

Pertemuan dipimpin Wakil Ketua Komisi VI DPR Adisatrya Suryo Sulisto guna membahas capaian kinerja dan rencana ekspansi bisnis, khususnya pengembangan jaringan gas (jargas).
 

Adisatrya mengungkapkan bahwa pengembangan jargas menghadapi berbagai tantangan, terutama dari sisi finansial. Meski penting untuk mengurangi ketergantungan pada LPG, pembangunan jaringan gas rumah tangga memberikan keuntungan yang relatif kecil bagi PGN.

PGN Hadapi Beban Berat dengan Ekspansi Jargas
 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menjelaskan, keuntungan PGN dari pengembangan jargas rumah tangga sangat terbatas. 
 

"PGN itu keuntungannya hanya sedikit sekali. Ini menjadi perhatian Komisi VI DPR, karena akan menjadi beban berat bagi PGN jika terus melakukan ekspansi tanpa dukungan model bisnis yang lebih sehat," jelas Adisatrya.


Ia menambahkan bahwa segmen jaringan gas industri menawarkan margin keuntungan yang lebih besar dan diharapkan dapat membantu menopang pembiayaan pembangunan jargas rumah tangga.

Jargas Strategis Tekan Ketergantungan Impor LPG
 

Adisatrya menegaskan bahwa pembangunan jargas rumah tangga merupakan langkah strategis untuk menekan impor LPG yang masih sangat besar. Ketergantungan pada LPG impor berpengaruh pada meningkatnya anggaran subsidi pemerintah.

Namun, capaian ekspansi jargas hingga saat ini masih dinilai kurang optimal. 
 

"Saat ini ekspansi jargas baru mencapai 819 ribu sambungan rumah tangga. Jumlah ini tentu masih sangat sedikit, mengingat di Pulau Jawa saja terdapat jutaan rumah tangga yang harus terkoneksi jaringan gas," pungkasnya.

Kunjungan Diikuti Anggota Komisi VI Lintas Fraksi
 

Kunjungan Kerja Spesifik ini diikuti sejumlah anggota Komisi VI DPR RI dari berbagai fraksi, antara lain Mufti Aimah Nurul Anam (F-PDIP), Gde Sumarjaya Linggih (F-Golkar), Asep Wahyuwijaya (F-Nasdem), Askweni (F-PKS), Abdul Hakim Bafagih (F-PAN), dan Zulfikar Hamonangan (F-Demokrat).

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi perkembangan jargas nasional dan mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi, khususnya dalam hal sustainability bisnis pengembangan jaringan gas rumah tangga.rajamedia

Komentar: