Hilirisasi Mineral Diperkuat, Nurdin Halid: Indonesia Jangan Lagi Ekspor Tanpa Nilai Tambah!

RAJAMEDIA.CO - Sorong, Kunker — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi mineral seperti larangan ekspor bijih nikel adalah langkah strategis untuk memperkuat industri nasional.
Kebijakan ini dinilai mampu mendongkrak nilai tambah dan membawa Indonesia keluar dari jebakan negara eksportir bahan mentah.
"Langkah ini progresif. Kita dorong agar sumber daya strategis seperti nikel tidak diekspor mentah, tapi diolah di dalam negeri," tegas Nurdin Halid saat bertemu otoritas BUMN di Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (25/7).
Kawasan Timur, Gudang Mineral Dunia
Menurut Nurdin, kawasan timur Indonesia adalah lumbung mineral strategis dunia. Nikel, bauksit, tembaga, hingga emas tersebar luas dan memiliki potensi luar biasa untuk menopang kemajuan industri nasional. Terutama nikel, yang menjadi bahan utama pembuatan baterai kendaraan listrik.
"Kalau kita olah sendiri, dampaknya luar biasa. Ekspor mentah hanya beri keuntungan sesaat. Hilirisasi memberi nilai tambah jangka panjang," ujarnya.
DPR Ingin Tahu Dampak Sosial-Lingkungan
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain jajaran direksi MIND ID dan PT Antam. DPR ingin mendengar langsung bagaimana perusahaan pelat merah ini menjalankan hilirisasi tambang secara berkelanjutan, termasuk soal tanggung jawab sosial dan lingkungan.
"Kami tak ingin pembangunan yang meninggalkan kerusakan. Konflik agraria, deforestasi, dan pencemaran lingkungan harus diminimalisir," tambah politisi senior Partai Golkar itu.
Menurut Nurdin, pembangunan harus berjalan adil dan merata, tanpa mengorbankan masyarakat adat dan kelestarian lingkungan.
Politik | 5 hari yang lalu
Politik | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 4 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 2 hari yang lalu
Info Haji | 3 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu