BARAK 08: Prabowo dan Budiman Berpikiran Terbuka Kedepankan Kepentingan Bangsa
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Pertemuan antara Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dengan Budiman Sudjatmiko menggambarkan betapa pentingnya mengedepankan kepentingan masa depan bangsa ketimbang terjebak dalam konflik masa lalu.
Demikian disampaikan Ketua Umum Barisan Rakyat (BARAK) 08, Marthin Sinaga, menyikapi positi, pertemuan dua tokoh yang dimasa lalu saling berlawanan itu.
Menurut Martin, sikap Budiman menggambarkan ciri berpikir seorang aktivis yang harus berpikiran terbuka dan mengedepankan kebaikan masa depan bangsa.
“Sikap Budiman sesuai dengan sikap kami yang juga banyak diisi oleh aktivis pergerakan. Bangsa ini terlalu berharga jika perbedaan sikap masa lalu dijadikan belenggu untuk menata masa depan yang lebih baik,” tegas Martin dalam keterangannya, Kamis (20/7).
Marthin menyebut, seorang aktivis bukan saja perlu dewasa dalam menyikapi perbedaan pendapat, melainkan juga fokus pada kepentingan yang lebih besar.
“Masa lalu itu pelajaran yang perlu kita ambil hikmahnya untuk sebuah kepentingan yang lebih besar, kepentingan Nasional. Bahwa persatuan dan kemajuan (bangsa) jauh lebih penting untuk diperjuangkan.
“Bicara kebangsaan harusnya fokus ke upaya membangun masa depan yang lebih baik. Pertemuan Pak Prabowo dengan Mas Budiman menggambarkan bahwa perbedaan di masa lalu bisa diselesaikan dengan mengedepankan tujuan bersama meraih masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan aktivis Universitas Pancasila ini memaparkan kesamaan visi dalam menjadikan Indonesia yang lebih kuat secara global merupakan kepentingan nasional yang haris jadi kepentingan bersama, apapun kelompoknya.
BARAK 08 memandang respon nyinyir netizen yang seakan menyudutkan Budiman karena bertemu dengan Prabowo Subianto. Terlebih Budiman merupakan mantan aktivis yang dulu berhadapan langsung dengan militer.
Marthin menganggap sikap netizen kurang tepat jika ditilik dari keinginan untuk melanjutkan keberhasilan pemerintahan RI ke depan.
"Wajar jika Budiman menyebut Pak Prabowo sebagai salah satu sosok ideal untuk memimpin Indonesia. Rakyat jangan mau dibelenggu masa lalu yang justru bisa menghambat proses rekonsiliasi,” ujarnya.
Dikatakan Marthin, Prabowo secara ksatria sudah menjalani proses hukum yang perlu dijalani.
Sekian alasan perihal pelanggaran HAM masa lalu yang ditudingkan juga sudah berkali-kali diutarakan secara terbuka.
“Sekarang yang paling penting adalah menatap masa depan,” ujar Marthin.
“Pertemuan Prabowo Subianto dengan Budiman seharusnya tidak dimaknai negatif, apalagi dicap sebagai pengkhianatan terhadap cita-cita perjuangan," sambungnya.
Kata Marthin, dalam pertemuan tersebut keduanya secara terbuka menyatakan memiliki visi yang sama terhadap Indonesia ke depan.
"Tidak elok kalau kita menghakimi sebuah upaya rekonsiliasi sebagai pengkhianatan. Indonesia harus bersatu,” pungkasnya.
Diketahui, Budiman Sudjatmiko sebelumnya diundang oleh Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.
Pertemuan keduanya membahas sejumlah persoalan bangsa.
Banyak warganet menyikapi nyinyir pertemuan Budiman dengan Prabowo yang dianggap tidak sesuai lagi dengan idealismenya sebagai mantan aktivis demokrasi.
Namun bagi Budiman masalah itu udah selesai.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu