Apresiasi Rp6,62 Triliun Rampasan Kejagung, Rudianto Lallo: Lebih Baik Uang Dipamerkan!
RAJAMEDIA.CO – Jakarta, Hukum - Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo merespons tegas pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelamatan uang rampasan dan denda administratif senilai Rp6,62 triliun oleh Kejaksaan Agung.
Dana tersebut dinilai memiliki dampak langsung bagi kesejahteraan rakyat, termasuk untuk membangun 100 ribu hunian tetap bagi pengungsi bencana banjir di Sumatra.
Rudianto menyampaikan apresiasi atas kinerja Kejagung dalam mengembalikan kerugian negara sekaligus mendukung penuh pemanfaatan dana tersebut untuk kepentingan publik.
Dukung Dana Dipakai untuk Rakyat
Legislator Fraksi Partai NasDem itu menegaskan, yang terpenting dari hasil rampasan tersebut adalah manfaatnya bagi masyarakat luas, bukan sekadar simbol penegakan hukum.
“Wujudnya harus untuk kesejahteraan masyarakat. Apakah itu untuk membantu korban bencana atau pembangunan hunian, saya kira tidak masalah selama ujungnya untuk rakyat,” ujar Rudianto saat dihubungi, Kamis (25/12).
Ia menilai, Presiden Prabowo bersama Menteri Keuangan memiliki kewenangan dan legitimasi untuk memastikan dana hasil pemulihan aset tersebut benar-benar kembali ke masyarakat.
Kritik Pola Lama Penanganan Korupsi
Rudianto juga melontarkan kritik tajam terhadap pola penanganan korupsi yang selama ini dinilai terlalu menonjolkan hukuman badan dan pamer tersangka.
Menurutnya, memamerkan tersangka dengan rompi tahanan terbukti belum memberikan efek jera yang signifikan.
“Saya pribadi lebih apresiasi uang yang dipamerkan ketimbang orang yang dipamerkan. Orang pakai rompi tahanan sudah sering, tapi korupsi tetap jalan terus,” tegasnya.
Pemulihan Aset Dinilai Lebih Bermakna
Ia memandang, memamerkan hasil pemulihan aset negara merupakan pendekatan baru yang lebih elegan, substantif, dan bermakna dalam pemberantasan korupsi.
“Korupsi bukan semata soal menghukum badan, tapi yang utama pengembalian uang negara. Ini cara baru yang jauh lebih bermakna,” pungkas Rudianto.
Prabowo: Bisa Bangun 100 Ribu Rumah dan Renovasi Sekolah
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan ilustrasi konkret pemanfaatan dana Rp6,62 triliun tersebut. Selain untuk 100 ribu hunian tetap bagi korban banjir dan longsor, dana itu juga disebut cukup untuk merenovasi sekitar 6.000 gedung sekolah di seluruh Indonesia.
Berdasarkan laporan para menteri di lapangan, kebutuhan hunian tetap bagi korban bencana nasional saat ini hampir mencapai 200 ribu unit.
Sindiran Keras ke Korporasi Nakal
Dalam pernyataannya, Prabowo juga menyentil keras sikap korporasi yang mengabaikan kewajiban administratifnya kepada negara.
“Dengan ini saja, 100.000 rumah sudah terbayar. Bayangkan kalau ada 20 perusahaan yang patuh, berapa nyawa saudara-saudara kita yang bisa diselamatkan,” ujar Prabowo.
Pernyataan tersebut menegaskan arah baru pemerintahan Prabowo: penegakan hukum yang tegas, berorientasi hasil, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.![]()
Daerah 16 jam yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Hukum | 2 hari yang lalu
Parlemen | 2 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Keamanan | 5 hari yang lalu
Olahraga | 5 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
