Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya, Ulama NU Tempuh Jalan Islah!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:18 WIB
Tabayun Ketum PBNU Gus Yahya di depan Rois Aam dan Mustasyar, Masyayikh Sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo, Jatim - Istimewa -
Tabayun Ketum PBNU Gus Yahya di depan Rois Aam dan Mustasyar, Masyayikh Sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo, Jatim - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO – Jakarta, PBNU, Islah - Jalan islah akhirnya dipilih untuk meredam konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Melalui Rapat Konsultasi Syuriyah PBNU bersama Mustasyar PBNU yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12), disepakati bahwa Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama akan diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya.
 

Kesepakatan tersebut menjadi ikhtiar kolektif para ulama dan sesepuh NU guna mengakhiri polemik berkepanjangan yang dinilai berpotensi mengganggu keutuhan dan khidmah Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
 

Dihadiri Rais Aam hingga Ketua Umum PBNU
 

Rapat konsultasi yang diinisiasi Syuriyah PBNU itu dihadiri langsung Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta jajaran Syuriyah. Turut hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama jajaran Tanfidziyah, para Mustasyar PBNU, serta sejumlah sesepuh dan pengasuh pesantren.
 

Pertemuan berlangsung dalam suasana musyawarah yang serius dan penuh kehati-hatian dengan mengedepankan kepentingan organisasi dan kemaslahatan umat.
 

Muktamar Dinilai Jalan Konstitusional
 

Juru Bicara Pertemuan Lirboyo, Abdul Muid Shohib, menegaskan bahwa keputusan menggelar muktamar diambil melalui musyawarah mendalam sebagai solusi konstitusional paling bermartabat.
 

“Forum sepakat bahwa jalan terbaik untuk mengakhiri polemik yang berkepanjangan adalah menggelar Muktamar Ke-35 NU sesegera mungkin. Ini ikhtiar islah demi menjaga keutuhan dan kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ujar Abdul Muid dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (25/12).
 

Keprihatinan Ulama atas Konflik Internal
 

Menurut Abdul Muid, rapat konsultasi tersebut mencerminkan keprihatinan mendalam para ulama dan sesepuh NU atas eskalasi konflik internal PBNU yang hingga kini belum menemukan titik akhir.
 

Karena itu, muktamar dipandang sebagai forum tertinggi organisasi yang sah dan tepat untuk menyelesaikan persoalan secara terbuka, bermartabat, dan sesuai dengan khittah NU.
 

Puncak Rangkaian Musyawarah Ulama
 

Abdul Muid menegaskan, keputusan Pertemuan Lirboyo bukanlah langkah tiba-tiba. Kesepakatan tersebut merupakan puncak dari rangkaian panjang musyawarah para ulama dan sesepuh NU.
 

“Ini merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, mulai dari Ploso, Tebuireng, hingga Musyawarah Kubro di Lirboyo,” jelasnya.
 

Rais Aam dan Ketum PBNU Pimpin Penyelenggaraan
 

Muktamar Ke-35 NU nantinya akan diselenggarakan oleh Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dengan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh, serta pengasuh pesantren.
 

Pelibatan tersebut mencakup penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan, agar muktamar benar-benar menjadi ruang bersama untuk islah dan penguatan organisasi.
 

“Pelibatan para mustasyar, sesepuh, dan pengasuh pesantren dimaksudkan agar muktamar menjadi ruang persatuan dan penguatan khidmah NU bagi umat dan bangsa,” ujarnya.
 

Harapan NU Kembali Solid
 

Abdul Muid berharap keputusan Pertemuan Lirboyo dapat diterima dengan lapang dada oleh seluruh elemen Nahdlatul Ulama dan menjadi titik balik konsolidasi organisasi.
 

“Semangat utama yang ingin dijaga adalah persatuan. NU harus kembali solid agar dapat menjalankan peran keumatan dan kebangsaan secara maksimal,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: