Waspada! Penugasan Guru Jadi PIC MBG Bentuk Pengalihan Tanggung Jawab BGN!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, MBG - Kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang mewajibkan setiap sekolah penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menunjuk 1-3 orang guru sebagai penanggung jawab (PIC) distribusi makanan mendapat kritik keras.
Para guru pun diingatkan untuk berpikir dua kali menerima tugas tersebut meskipun setiap guru yang menjadi PIC akan mendapat insenif sebesar Rp 100.000 per hari penugasan dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali
"Hati-hati, para guru jadi PIC MBG, per hari penugasan dapat 100.000 rupiah," jelas Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri, dikutip dari akun X-nya sesaat lalu (Selasa, 30/9/2025).
BGN selamat, SPPG selamat
Dia tidak menampik iming-iming yang diberikan itu lumayan menggiurkan. Tapi Iman mengingatkan para guru akan tanggung jawab yang diemban. Karena dengan insentif ini, BGN mengalihkan tanggung jawabnya dan bahkan bisa menyalahkan para guru yang menjadi PIC kalau terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki.
Dan, dia juga mewanti-wanti penugasan sebagai PIC distribusi makanan ini bakal mengambil waktu ajar para guru.
Lebih jauh Iman Zanatul Haeri juga menyoroti sumber dana insentif pada PIC MBG tersebut, yang berasal dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait. Itu artinya ada penyusutan biaya operasional SPPG yang diperuntukkan untuk insentif guru.
"Dengan demikian, akan mempengaruhi kualitas MBG itu sendiri. BGN selamat, SPPG selamat, tinggal gurunya yang jadi PENANGGUNG JAWAB," tandasnya.
BGN Sebut Bentuk Apresiasi
Sebelumnya BGN mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat. Langkah ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas kontribusi penting guru dalam menyukseskan program tersebut.
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menilai, guru berperan penting bukan hanya sebagai pendamping utama siswa, melainkan juga sebagai penggerak dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah.
"Sebagai bentuk apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepada guru penanggung jawab Program MBG di sekolah diberikan insentif," kata Nanik kemarin, seperti dilansir Kompas.
"Pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program," sambungnya.
Program MBG ini sebelumnya mendapat sorotan tajam. Karena banyaknya siswa yang mengalami keracunan usai menyantap menu MBG tersebut. Bahkan dua daerah sampai menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus keracunan MBG . Yaitu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Daerah 6 hari yang lalu

Nasional | 4 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Info Haji | 4 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu