Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bangun Ratusan Dapur Gizi Mandiri, BGN: Pemerintah Berhutang Banyak ke Muhammadiyah

Laporan: Zulhidayat Siregar
Jumat, 24 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana  saat menghadiri launching 105 Dapur SPPG Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (24/10). - Dok. Muhammadiyah -
Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana saat menghadiri launching 105 Dapur SPPG Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (24/10). - Dok. Muhammadiyah -

RAJAMEDIA.CO - Surakarta, MBG – Muhammadiyah kembali menunjukkan kiprah nyatanya dalam memperkuat program prioritas nasional.
 

Pasca penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) pada 2024, organisasi Islam terbesar itu langsung membentuk Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah (Kornas MBM) sebagai motor penggerak program Makan Bergizi Gratis (MBG).
 

Gerak cepat dilakukan. Dalam waktu singkat, Muhammadiyah telah membangun 105 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kini sudah beroperasi. Sebanyak 150 dapur lainnya sedang tahap pembangunan, seluruhnya digerakkan secara mandiri tanpa bergantung pada anggaran pemerintah.
 

Kornas MBM menargetkan pembangunan 250 hingga 300 dapur SPPG di seluruh Indonesia. Hingga kini, dapur-dapur tersebut telah hadir di 17 provinsi dan terus bertambah seiring komitmen Muhammadiyah memperluas jangkauan program gizi anak bangsa.
 

Pemerintah Berhutang Banyak ke Muhammadiyah
 

Apresiasi tinggi datang dari Ketua Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menyebut kontribusi Muhammadiyah luar biasa dalam mendukung program MBG pemerintah.
 

“Kami (pemerintah) merasa berhutang banyak ke Muhammadiyah. Seluruhnya dilakukan dengan sistematis dan satu kesatuan,” ujar Dadan saat menghadiri launching 105 Dapur SPPG Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (24/10).
 

Dalam kunjungannya, Dadan juga meninjau Dapur SPPG model kampus hasil kolaborasi antara Kornas MBM dan UMS. Ia menilai sistem dan dokumentasi yang diterapkan Muhammadiyah menjadi contoh bagaimana organisasi masyarakat bisa bekerja dengan tata kelola modern dan efisien.
 

“Di manapun Muhammadiyah di seluruh Indonesia itu satu. Dari pusat sampai cabang, semuanya punya sistem yang rapi dan terintegrasi,” puji Dadan.
 

Dana Belum Cair, Muhammadiyah Sudah Bergerak
 

Menariknya, Dadan mengungkap bahwa dana untuk program MBG sebesar Rp6 triliun kini sudah tersedia di BGN, namun belum ada satu rupiah pun yang disalurkan ke Muhammadiyah.
 

“Tapi Muhammadiyah sudah bangun dapur ratusan dan di banyak provinsi,” ungkapnya kagum.
 

Menurutnya, langkah Muhammadiyah tersebut menjadi bukti konkret dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkuat ketahanan gizi masyarakat.
 

Komitmen Jangka Panjang untuk Anak Bangsa
 

Gerakan cepat Muhammadiyah ini, kata Dadan, bukan semata kerja sesaat, melainkan kelanjutan dari tradisi panjang organisasi tersebut dalam mencerdaskan dan menyehatkan generasi bangsa.
 

“Bukan hanya sekarang, tapi sejak masa lalu hingga masa depan, Muhammadiyah selalu hadir untuk anak-anak Indonesia,” tandasnya.rajamedia

Komentar: