Setuju Gagasan Proposional Tertutup PDIP, Aktivis Muda NU: Ideal dari Sudut Pandang Demokrasi
Raja Media (RM), Politik - Jika menggunakan sistem proporsional tertutup, anggota DPR yang menyimpang dari garis partai bisa di-recall atau setidaknya ditempatkan di komisi "kering".
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari membeberkan satu poin kelebihan pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
Aktivis muda NU ini berbeda pandangan dengan aktivis dan pegiat pemilu lainnya yang menyebut proposional tertutup mematikan partai dan merampas demokrasi, karena semua pilihan ada di partai.
"Meski mendapat mandat dari rakyat, recall atas anggota DPR tidak bisa dilakukan oleh rakyat pemilik suara," jelasnya.
Tegas Sholeh, kader partai yang terpilih sebagai legislator tetap milik partai, meski mendapat mandat dari rakyat.
Sholeh menilai, pertimbangan tersebut yang menentukan mana yang lebih baik di antara sistem terbuka atau tertutup.
"Demokrasi seperti yang diajarkan oleh Plato dan sejumlah pemikir klasik Yunani bertumpu pada mandat rakyat dan itu tergambar pada pemerintahan oleh rakyat, untuk rakyat dan dari rakyat," kata Sholeh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1).
Menurut Sholeh, para filsuf Yunani tidak menyodorkan konsep teknis tentang apakah mandat dari rakyat diperoleh secara terbuka atau tertutup dalam pemilu.
"Ciri khas pemerintahan demokratis ialah adanya pemilu berkala dan di belahan dunia mana pun, pemilihan serentak secara teknik tidak sama," lanjutnya.
Kata Sholeh, usulan PDIP tentang pemilu proporsional tertutup adalah ideal dan proporsional.
"Ideal dari sudut pandang demokrasi serta konteks sosial politik kontemporer Indonesia," demikian Tutup Sholeh.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu