Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

PMI Banyak Meninggal, Legislator PKS Pertanyakan Komitmen BP2MI Berantas Sindikat Mafia

Laporan: Firman
Sabtu, 11 Maret 2023 | 20:06 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Repro
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Repro

Raja Media (RM), Legislator - Banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal saat bekerja di Malaysia membuat geram Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.

Netty menyampaikan menurut data BP2MI,dari 2014-2022, sudah ada 704 orang PMI asal NTT yang pulang dari Malaysia dalam kondisi tak bernyawa.
 
"Angka ini sangat memprihatinkan, artinya setiap pekan ada satu sampai dua orang PMI asal NTT yang meninggal dari Malaysia," ujar Netty dikutip dari Parlementaria, Sabtu (11/3).

Menurut Netty sebagian besar PMI tersebut adalah mereka yang pergi dengan jalur tidak resmi atau non prosedural yang diiming-imingi oleh sindikat mafia trafficking.

"Banyaknya masyarakat yang pergi dengan jalur non prosedural ini membuktikan bahwa sindikat mafia penempatan PMI ilegal masih merajalela di negara kita. Sudah sejauh apa realisasi komitmen BP2MI dalam memberantas sindikat mafia tersebut?" tanya Netty.

Anggota Fraksi PKS ini meminta agar BP2MI dan instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran penanganan PMI, khususnya soal pencegahan penempatan PMI ilegal.

"Karena yang terlibat dalam penempatan PMI ilegal ini bukan hanya pihak swasta tapi juga oknum-oknum petugas untuk mencipatakan jalur gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal," ujarnya.

"Kalau pemerintah serius sebenarnya tidak sulit untuk membongkar sindikat mafia ini hingga ke akar-akarnya. Apalagi titik-titik pelabuhan yang selama ini jadi gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal sudah jadi rahasia umum. Hanya saja persoalannya pemerintah benar-benar komitmen memberantas atau tidak?" demikian tutup Netty Prasetiyani Aher.rajamedia

Komentar: