Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Penolakan Soeharto Jadi Pahlawan! Gus Ipul: Mereka Manusia, Punya Jasa dan Salah!

Laporan: Halim Dzul
Jumat, 25 April 2025 | 04:03 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf -
Menteri Sosial Saifullah Yusuf -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta - Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kembali masuk bursa calon pahlawan nasional tahun ini. 
 

Usulan ini disampaikan langsung Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat ziarah di TMP Kalibata, Rabu (23/4).
 

“Tahun ini ada beberapa nama yang berpeluang, di antaranya Presiden ke dua Soeharto dan Presiden ke empat Gus Dur,” ujar Gus Ipul.
 

Kementerian Sosial juga telah menerima 20 nama tokoh dari berbagai daerah yang sedang dikaji sebagai calon pahlawan nasional tahun ini.
 

Soeharto Menuai Polemik, Publik Terbelah

 

Meski demikian, pengusulan Soeharto kembali memicu perdebatan. Banyak pihak menolak, mengingat masa kepemimpinannya selama 32 tahun di bawah Orde Baru dinilai otoriter, penuh pelanggaran HAM dan praktik KKN.
 

Namun Gus Ipul menegaskan, semua tokoh yang diusulkan harus dilihat secara utuh. 
 

“Pak Harto, Gus Dur, atau siapa pun yang diusulkan itu manusia. Manusia tempatnya kesalahan,” katanya.
 

Gelar Pahlawan Bukan Penghargaan atas Kesempurnaan
 

Menurutnya, penganugerahan gelar pahlawan adalah bentuk apresiasi atas jasa-jasa besar yang pernah diberikan seorang tokoh. 
 

“Yang baik dari masa lalu dipertahankan, yang jelek tak usah diteruskan,” ucap Gus Ipul.
 

Ia juga menegaskan bahwa pemberian gelar ini tidak lantas menghapus kesalahan seorang tokoh. 
 

“Semua pahlawan manusia biasa. Jadi nggak ada yang sempurna,” tambahnya.
 

TAP MPR 11/1998 Dicabut, Soeharto Makin Berpeluang
 

Gus Ipul menyebut peluang Soeharto tahun ini makin terbuka lebar, setelah namanya tidak lagi dibatasi oleh TAP MPR XI/1998 yang menyebutnya terkait KKN.
 

“Jasa-jasa baiknya juga nggak boleh kita lupakan,” tegasnya.
 

Presiden Jadi Penentu Akhir
 

Usulan gelar pahlawan dimulai dari masyarakat, lalu dikaji Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD), diteruskan ke TP2GP di pusat, hingga akhirnya diputuskan oleh Presiden RI.
 

“Jadi, sejarah sudah mencatat. Sudahlah, biar nanti bisa jadi inspirasi bagi generasi yang akan datang,” pungkas Gus Ipul.rajamedia

Komentar: