Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

IHSG Anjlok: Ada Apa dengan Kebijakan Prabowo?

Oleh: H. Dede Zaki Mubarok
Rabu, 19 Maret 2025 | 15:47 WIB
Pimpinan DPR RI, bersama sejumlah anggota Komisi XI meninjau Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pada Selasa (18/3). - Dok DPR RI -
Pimpinan DPR RI, bersama sejumlah anggota Komisi XI meninjau Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, pada Selasa (18/3). - Dok DPR RI -

RAJAMEDIA.CO - BURSA efek panik. Investor panik. IHSG ambles.


Selasa itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok lebih dari 6%. Levelnya terjun ke 6.076. Perdagangan pun dihentikan sementara.


Apa yang sebenarnya terjadi?


Makan Gratis dan Kepanikan Pasar


Prabowo sudah tahu ini akan terjadi. Sudah diberi peringatan. Bahkan, dia sendiri pernah bilang:


"Saya sempat ditakut-takuti, kalau saya jalankan program makan gratis, IHSG bisa anjlok."


Dan sekarang itu terjadi.


Program makan bergizi gratis yang ia gagas memang ambisius. Biayanya hampir Rp 400 triliun per tahun. Sumber dananya? Masih jadi tanda tanya.


Investor mulai ragu. Uang sebanyak itu harus diambil dari mana? Pajak naik? Hutang bertambah? Atau anggaran infrastruktur dipotong?


Ketidakpastian ini bikin pasar cemas. Mereka buru-buru keluar. Rupiah ikut terpukul.


Sri Mulyani Mundur?


Rumor beredar. Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mundur.


Belum ada pengumuman resmi. Tapi spekulasi itu cukup membuat pasar tambah panik.


Selama ini, Sri Mulyani adalah simbol kestabilan ekonomi Indonesia. Kalau dia benar-benar pergi, siapa penggantinya? Apakah pasar akan percaya pada sosok baru?


Investor Butuh Kepastian


IHSG butuh kepastian. Rupiah butuh kepastian. Investor butuh kepastian.


Tapi, sinyal yang muncul justru sebaliknya. Ada wacana memperluas peran militer dalam institusi negara. Ada perubahan besar di kabinet. Ada kebijakan yang masih belum jelas sumber dananya.


Pramoedya Ananta Toer pernah bilang:

"Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan."


Kalau dalam pikiran saja masih ragu-ragu, bagaimana dengan kebijakan yang dihasilkan?


Apa Solusinya?


Pasar butuh ketenangan. Butuh kejelasan.


Kalau memang program makan gratis akan jalan, pemerintah harus menjelaskan: dananya dari mana? Defisit bisa dijaga atau tidak?


Kalau Sri Mulyani benar-benar mundur, siapa penggantinya? Bisa dipercaya pasar atau tidak?


Kalau kebijakan ekonomi berubah, bagaimana transisinya? Jangan sampai investor semakin kabur.


IHSG tidak bisa dibiarkan anjlok terus. Rupiah tidak bisa terus melemah.


Kalau ini tidak segera ditangani, yang jatuh bukan cuma pasar. Kepercayaan pun ikut ambruk.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Foto: Ilustrasi--
Doa Ramadan: Untuk Pemimpin dan Kita
Selasa, 18 Maret 2025
Dede Zaki Mubarok -
Setelah Ramadan, Kita Jadi Apa?
Senin, 17 Maret 2025
Ilustrasi Perang Badar -
Perang Badar dan Indonesia Hari Ini
Minggu, 16 Maret 2025
Ilustrasi --
Istigfar, Taubat, dan Perubahan
Sabtu, 15 Maret 2025
Ilustrasi -
Waktunya Bersih-Bersih Hati
Jumat, 14 Maret 2025