Politik

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Calon Dewan

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Gus Men: Jemaah Haji Indonesia Tahun Ini Tidak Lagi Ditempatkan di Mina Jadid

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 14 Maret 2024 | 13:23 WIB
Share:
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat RDP dengan Komisi VIII DPR RI (Foto: Dok Kemenag)
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat RDP dengan Komisi VIII DPR RI (Foto: Dok Kemenag)

RAJAMEDIA.CO - Info Haji, Jakarta - Tahun ini tidak ada jemaah haji Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid. Sebanyak sembilan maktab jemaah haji Indonesia yang semula berada di Mina Jadid, akan dipindahkan ke wilayah Muaishim.

Begitu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Turut hadir dalam rapat tersebut, Plt Sekretaris Jenderal Kemenag Abu Rokhmad, Irjen Kemenag Faisal, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, serta para pejabat eselon I dan II DItjen PHU.

"Penempatan jemaah haji Indonesia di Mina untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M terdapat perubahan lokasi yaitu maktab 1 sampai 9 dengan jumlah jemaah kurang lebih 27.000 yang selama ini ditempatkan di wilayah Mina Jadid direlokasi ke wilayah Muaishim," ujar Menag Yaqut atau biasa disapa Gus Men.

"Langkah itu sebagai upaya pemerintah, agar jemaah haji Indonesia tidak terlalu jauh dengan jamarat. Semoga ini bisa menambah kenyamanan jemaah dalam beribadah,” sambungnya.

Gus Men juga memaparkan perkembangan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Menurutnya, penyiapan akomodasi jemaah haji di Makkah dan Madinah telah selesai. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan konfigurasi penempatan setelah proses pelunasan jemaah haji selesai.

Selain terkait dengan akomodasi jemaah, Kemenag juga telah menyiapkan sejumlah layanan di Arab Saudi, seperti layanan konsumsi dan transportasi.

Untuk layanan konsumsi, jemaah haji rencananya akan mendapatkan 27 kali makan selama di Madinah, 84 kali makan di Makkah, dan 15 kali makan ditambah 1 kali snack berat di Masyair.

"Penyiapan konsumsi ini sedang dalam tahap penyelesaian. Adapun layanan konsumsi di bandara Jeddah sesuai dengan keputusan Panitia Kerja BPIH 1445H/2024M dialihkan ke Makkah,” ujar Gus Men.

Selain itu, pemerintah juga telah menyelesaikan kontrak bus sholawat dan telah menyusun halte-halte serta terminal untuk memudahkan layanan jemaah haji selama di Makkah.

"Sementara layanan antar kota masih dalam proses penyelesaian," demikian tutup Gus Men melansir laman resmi Kemenag.rajamedia

Komentar: