Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ganjar Pranowo Jadi Bintang Azan Magrib di TV, Ini Kata Cak Imin

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 10 September 2023 | 16:12 WIB
Tangkapan potongan layar Ganjar Pranowo di vidio azan magrib di TV. - (Foto: Repro)
Tangkapan potongan layar Ganjar Pranowo di vidio azan magrib di TV. - (Foto: Repro)

RAJAMEDIA.CO - Jakarta -  Tampil di tayangan azan magrib di salah satu stasiun televisi (TV), bakal calon Presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo ramai menjadi pergunjingan.

Banyak yang menuding Ganjar lagi memainkan politik indentitas dengan mempolitisasi agama menjelang pemilu 2024. Sementara PDIP lewat Sekjen PDIP menilai menilai langkah Ganjar bukan memainkan politik identitas, karena sejatinya Ganjar adalah religius

Bagaimana tanggapan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengenai hal itu, terlebih selama ini Anies Baswedan justru yang sering diserang politisasi agama. Anies dan Cak ini, keduanya telah resmi mendeklarasikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 nanti.

"Tugas KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang mengomentari ya," sindir Cak Imin kepada wartawan di Hotel Arcadia, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9).

Sementara sang Capres Anies Baswedan enggan berkomentar lebih terkait hal itu.

Awak media sempat bertanya tanggapan Anies soal tayangan tersebut, namun Anies memilih tak berkomentar.

"Saya tidak komentar," ucap Anies singkat di Kompleks Makam Sunan Ampel.

Munculnya Ganjar Pranowo di tayangan azan magrib di televisi itu ternyata sudah terjadi sejak 5 September 2023 dan tayang di dua stasiun televisi swasta..

Politikus PKB Umar Hasibuan memprotes manuver Ganjar tersebut. Ia mengira cara itu merupakan bagian dari politisasi agama.

"Kalau den Ganjar jadi bintang video di azan Maghrib apa ini bukan politik bawa agama?” ujarnya via akun Twitter @Umar_Hasibuan__, dikutip Sabtu (9/9).

Pria yang karib disapa Gus Umar itu lantas berandai-andai bila sosok dalam video itu adalah Anies Baswedan.

Ia menduga bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu bakal dituduh melakukan politik identitas.

"Kebayang gak kalau Anies Baswedan yang jadi aktor di azan Maghrib Metro TV. Pasti serangan anies bawa-bawa politisasi agama/politik identitas membahana di antero negeri ini,” kata dia.

Terkait penayangan video azan yang dibintangi Ganjar, Gus Umar mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengambil tindakan.

"Ayo Bawaslu mana suara kalian? Koq diam saja?” tambahnya.

Bukan politisasi agama

Bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kemunculan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam video adzan bukan merupakan politik identitas.

"Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (9/9).

Hasto menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.

"Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan shalat lima waktu, itu merupakan hal yang positif," ujarnya.

"Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukkan spritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas," ujar Hasto.

Ia menegaskan bahwa politisasi identitas justru merupakan politik yang tidak mencerdaskan bangsa. Selain itu, Hasto menilai sosok religiusitas Ganjar tidak perlu diragukan, karena terlihat dari pribadinya yang rajin beribadah dan santun.

Selain itu, menurut dia, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqah yang berasal kalangan pesantren.

"Ganjar dan istrinya, Siti Atiqah, menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: