Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Evaluasi Haji 2025 Bergulir Tengah Malam, Kuota dan Nusuk Jadi Sorotan!

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 08 Juni 2025 | 22:44 WIB
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang. - Humas DPR -
Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang. - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Mina, Info Haji – Di tengah dinginnya malam Mina yang lengang dan tenda-tenda yang nyaris sunyi, sebuah pertemuan mendadak terjadi. 

 

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Gus Irfan Yusuf, tanpa protokoler panjang, mendatangi Tenda Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI pada Sabtu malam, 7 Juni 2025.
 

Kehadirannya bukan sekadar silaturahmi. Tapi membawa evaluasi strategis penyelenggaraan haji. Pertemuan satu setengah jam itu berlangsung intens bersama Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang.
 

“Gus Irfan datang, ya silaturahmi sambil memantau keadaan. Kami berbincang soal penyelenggaraan haji 2026, dari kuota hingga kesiapan petugas,” ujar Marwan kepada Parlementaria.
 

Lambatnya Penetapan Kuota, Suami-Istri Terpisah!
 

Salah satu persoalan krusial yang dibahas adalah lambatnya penetapan kuota dan daftar nama jemaah. Akibatnya? Banyak pasangan suami istri yang harus berangkat dalam kloter berbeda, bahkan ditangani oleh syarikah (perusahaan penyelenggara) yang berbeda pula.
 

“Begitu kuota dari Saudi keluar, seharusnya langsung kita tetapkan. Jangan nunggu Panja kelamaan. Ini soal pelayanan jemaah!” tegas Marwan.
 

Komisi VIII membuka opsi perubahan mekanisme agar kuota ditetapkan lebih cepat dan setiap kloter ditangani oleh satu syarikah utuh.
 

Nusuk Bikin Bingung!
 

Sistem digital Nusuk milik Arab Saudi juga masuk radar evaluasi. Platform ini dipakai untuk verifikasi keabsahan jemaah. Tapi, penerapannya yang dadakan malah menimbulkan kepanikan.
 

“Pihak Saudi dan kita sama-sama gagap. Tapi ini jadi pelajaran penting. Harus ada komunikasi intens dengan Kementerian Haji Saudi,” kata Marwan.
 

Menariknya, di hari-hari terakhir, otoritas Saudi mulai melonggarkan aturan. Verifikasi administrasi yang semula harus dilakukan langsung oleh jemaah, kini bisa diwakilkan.
 

Macet di Checkpoint, Bus Telat Sampai Armuzna
 

Transportasi juga jadi sorotan. Padatnya checkpoint menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) membuat banyak bus jemaah tersendat.
 

“Ini akan jadi bagian dari kajian. Checkpoint-checkpoint itu bikin jalur mobilisasi macet total,” ungkap Marwan.
 

Petugas Haji Jangan Asal Rekrut!
 

Isu terakhir yang disorot Marwan adalah kualitas petugas haji. Ia menegaskan, ke depan, rekrutmen tidak boleh sembarangan. Harus melalui diklat minimal tiga bulan plus simulasi lapangan.
 

Supaya mereka tahu langkah taktis, bukan cuma bawa seragam dan ID card,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: