PPIH Arab Saudi Akui Ada Kekacauan, Ribuan Jemaah Sempat Tak Kebagian Tempat
Tenda Arafah Penuh!

RAJAMEDIA.CO - Makkah, Puncak Haji – Wukuf di Arafah sempat diwarnai kepanikan. Ratusan jemaah haji Indonesia dilaporkan tidak kebagian tempat di tenda Arafah saat diberangkatkan dari Makkah pada 4 Juni 2025.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, buka suara dan meminta maaf atas kekacauan tersebut.
“Atas nama Ketua PPIH Arab Saudi, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah,” ujar Muchlis dalam keterangannya melansir laman Kemenag, Minggu (8/6/2025).
Tenda 350 Isi 325, Tapi Tetap Tak Bisa Masuk?
Masalah utama bukan kekurangan tenda, tapi buruknya sistem penempatan. Banyak tenda yang kapasitasnya belum penuh, namun tidak bisa diakses jemaah dari kelompok lain. Alasannya? Perbedaan markaz dan syarikah.
Misalnya, tenda berkapasitas 350 jemaah hanya diisi 325 orang. Tapi, sisa 25 slot itu tetap dibiarkan kosong karena “bukan jemaah dari kelompok yang sama.”
Hotel Jadi Masalah?
Sistem keberangkatan berbasis hotel justru memperkeruh suasana. Jemaah berpindah hotel tanpa koordinasi, menyebabkan tenda tertentu penuh lebih dulu, bahkan sebelum rombongan utamanya tiba.
"Skema ini membuat penempatan jemaah tidak sinkron dengan kapasitas riil tenda,” terang Muchlis.
Jumlah Petugas Minim, Jemaah Berceceran
Dengan 203 ribu jemaah tersebar di 60 markaz, jumlah petugas sangat terbatas. Akibatnya, banyak jemaah yang bergerak sendiri, berpindah tenda tanpa kontrol.
“Mobilitas jemaah yang tidak terkendali memperburuk situasi. Banyak yang pindah ke tenda kerabat, menyebabkan beban distribusi logistik dan konsumsi makin kacau,” ujarnya.
Distribusi Konsumsi Amburadul
Penempatan yang tak sesuai rencana membuat distribusi makanan terhambat. Data tak cocok dengan kondisi lapangan. Sebagian jemaah tidak dapat jatah makan tepat waktu.
Mitigasi Kilat: 5 Jurus PPIH Redakan Krisis
Kekacauan akhirnya bisa dikendalikan setelah PPIH mengambil lima langkah cepat:
1. Penyisiran tenda: Validasi ulang kapasitas, banyak kasur kosong ternyata sudah ditempati sepihak.
2. Alihfungsi tenda petugas: Tiga tenda petugas di Markaz 105 digunakan untuk jemaah.
3. Lobi ke syarikah: Berhasil minta tambahan tenda dari penyedia layanan Saudi.
4. Tenda utama Misi Haji: Dialihgunakan sebagai tempat jemaah terdampak.
5. Koordinasi Kementerian Haji Saudi: Berbuah 2.000 slot tambahan dari tenda cadangan.
“Alhamdulillah, saat puncak wukuf, semua jemaah sudah di dalam tenda. Mereka bisa menjalani ibadah dengan tenang dan khusyuk,” tegas Muchlis.
PPIH berjanji akan terus memperbaiki sistem dan memastikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
“Kami tidak ingin kesalahan ini terulang. Penempatan dan distribusi harus lebih disiplin ke depan,” tutup Muchlis M Hanafi.
Politik 4 hari yang lalu

Nasional | 6 hari yang lalu
Olahraga | 6 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Ekbis | 5 hari yang lalu
Info Haji | 5 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Info Haji | 6 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu