Dari Prajurit ke Pemimpin Dunia! Prabowo–Raja Yordania Reuni Gagah di Istana Amman!

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Amman – Dua mantan prajurit bertemu di singgasana kekuasaan. Senin, 14 April 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sowan ke sahabat lamanya, Raja Abdullah II bin Al-Hussein, di Istana Al Husseiniya, Yordania.
Tapi ini bukan reuni biasa—ini diplomasi antar sesama pendekar dunia!
Dalam suasana penuh hormat dan nostalgia militer, Raja Abdullah II menyambut hangat Presiden Prabowo.
"Saudaraku... persahabatan kita sejak muda sebagai prajurit tidak pernah saya lupakan," kata Raja Abdullah, membuka pertemuan dengan nada akrab tapi strategis.
Yordania dan Indonesia punya benang merah yang sama: sama-sama tak bisa diam melihat Palestina diinjak-injak.
Dari Barak ke Balai Dunia
Raja Abdullah nggak basa-basi.
Ia yakin, di bawah komando Prabowo, Indonesia akan jadi pemain utama di Timur Tengah.
"Indonesia akan memainkan peran penting bagi kita semua," ucap Raja yang punya reputasi sebagai penengah di kawasan konflik itu.
Presiden Prabowo pun menjawab dengan penuh semangat:
"Yordania sahabat lama. Kita di garis depan membela Palestina. Kami sepenuh hati mendukung kemerdekaan Palestina."
Pesan politiknya jelas: Indonesia bukan cuma penonton.
Ngobrol Gaza, Deal Pertanian
Tapi diplomasi tak cuma soal pidato.
Di balik layar, Indonesia pasang radar ke teknologi pertanian Yordania. Prabowo bahkan bawa Menteri Pertanian langsung buat belajar keunggulan Yordania soal pertanian di tanah gersang.
"Teknologi kalian luar biasa. Kami ingin belajar," kata Prabowo.
Nggak tanggung-tanggung, kerja sama lintas sektor bakal dibangun: dari pangan, kemanusiaan, sampai solidaritas Palestina.
Politik Luar Negeri ala Prabowo: Lugas, Tegas, dan Personal
Bukan gaya diplomasi wangi ruangan AC. Tapi gaya militer yang bersahabat.
Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia era sekarang bukan hanya aktif bicara, tapi juga bergerak.
Bicara dengan pemimpin dunia sambil mengusung solidaritas konkret.
Tapi yang pasti, ini bukan sekadar kunjungan bilateral.
Ini pesan ke dunia: Indonesia kembali punya suara lantang.
Dan dunia mendengarkan.
Ekbis | 6 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Dunia | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Ekbis | 2 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Ekbis | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 3 hari yang lalu
Politik | 1 hari yang lalu