Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Puan Pasang Badan Buat Prabowo: Nggak Ada Matahari Kembar!

Laporan: Zaki
Selasa, 15 April 2025 | 08:54 WIB
Presiden Prabowo Subianto terlihat akrab dengan Ketua DPR RI Puan Maharani - Repro -
Presiden Prabowo Subianto terlihat akrab dengan Ketua DPR RI Puan Maharani - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Jakarta - Isu "matahari kembar" di langit politik Istana mulai bikin silau. Setelah satu per satu menteri Kabinet Merah Putih sowan ke rumah Jokowi di Solo, bisik-bisik di Senayan mulai ramai. 
 

Jangan-jangan, Prabowo belum benar-benar jadi pusat tata surya kekuasaan.
 

Tapi Ketua DPR sekaligus bos banteng Puan Maharani buru-buru menyiram isu itu pakai air sejuk. 
 

“Nggak ada matahari kembar. Presiden kita cuma satu: Prabowo Subianto,” tegas Puan, di Gedung DPR, Senayan, Senin (14/4).

Puan bicara kalem, tapi nadanya ngunci. Ia bilang, kunjungan para menteri ke rumah Jokowi dalam suasana Lebaran itu ya wajar-wajar saja. 
 

“Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik,” imbuh cucu Bung Karno itu.
 

PKS Kepanasan, Jokowi Disambangi
 

Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sempat nyeletuk—tanpa nyebut nama—agar jangan sampai ada “matahari kembar” di pemerintahan Prabowo.
 

Sindiran itu muncul gara-gara para menteri Prabowo malah ramai-ramai mudik ke Solo, bukan ke Kertanegara.
 

Mereka yang terciduk nongol di rumah Jokowi antara lain:


📌 Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM)
📌 Zulkifli Hasan (Menko Pangan)
📌 Sri Mulyani (Menkeu)
📌 Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP)
📌 Budi Gunadi Sadikin (Menkes)
📌 Budi Arie (Menteri Koperasi)
 

Satu-satu, datangnya bergantian. Seperti ziarah politik dalam diam. Yang nyinyir bilang: itu bukan silaturahmi, tapi “apel loyalitas”.
 

Istana Bilang: Jangan Baper!
 

Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga ikut nimbrung. Ia bilang, kunjungan para menteri ke Jokowi itu murni Lebaran. Nggak ada embel-embel politik. 
 

“Jangan tafsir berlebihan,” katanya.
 

Hasan seperti mau bilang: publik harus bisa bedain mana salam, mana sinyal.
 

Tapi ya namanya politik, semua gestur bisa jadi kode.
Apalagi kalau yang disalami adalah mantan presiden yang masih punya cengkeraman di istana, partai, dan... proyek.
 

Siapa Kompas Kekuasaan?
 

Pertanyaannya sekarang: siapa sebenarnya kompas kekuasaan di era Prabowo? Apakah Prabowo benar-benar jadi presiden penuh, atau masih harus berbagi gravitasi dengan Jokowi?
 

Puan bilang jelas: Prabowo satu-satunya matahari. Tapi rakyat keburu curiga: kenapa menterinya malah mengelilingi yang lain?
 

Dari langit Jakarta sampai langit Solo, awan-awan tafsir masih menggantung.
Langit kekuasaan belum cerah sepenuhnya. Matahari mana yang akan terus bersinarrajamedia

Komentar: