Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

BKSAP DPR RI Dorong Solusi Damai atas Konflik Thailand–Kamboja

Laporan: Zulhidayat Siregar
Jumat, 25 Juli 2025 | 08:11 WIB
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera - Dok. pribadi-
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera - Dok. pribadi-

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Konflik - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja.

 

Terlebih baku tembak antara militer kedua negara yang meletus kemarin pagi waktu setempat itu telah menyebabkan warga sipil menjadi korban jiwa. Situasi ini menimbulkan duka tidak hanya bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga menjadi perhatian kawasan secara keseluruhan.

 

Karena itu BKSAP mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menghentikan kekerasan, dan mengedepankan solusi damai melalui jalur diplomasi.

 

"Indonesia percaya, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan lewat dialog. Satu langkah damai bisa menyelamatkan ribuan nyawa." ujar Mardani Ali Sera Jumat (25/7/2025).

 

Dorong ASEAN Memainkan Peran

 

Sejalan dengan itu, politikus PKS ini mengingatkan pentingnya peran ASEAN, organisasi regional yang mewadahi negara-negara Asia Tenggara, untuk meredakan ketegangan terkait konflik wilayah perbatasan di antara kedua negara bertetangga tersebut.

 

Dia mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk merespons situasi ini dengan semangat solidaritas regional. BKSAP juga mendorong pemanfaatan forum-forum ASEAN sebagai wadah mediasi dan dialog damai.

 

Karena BKSAP menegaskan semangat ASEAN sebagai komunitas yang menjunjung tinggi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama regional harus terus dijaga. Dalam semangat kebersamaan, BKSAP percaya bahwa tantangan sebesar apapun dapat diatasi melalui komunikasi terbuka dan saling pengertian.

 

"Indonesia siap mendukung setiap upaya menuju gencatan senjata dan pemulihan kepercayaan antara kedua negara sahabat tersebut. Prinsip ‘satu musuh terlalu banyak, seribu kawan masih kurang’ bukan sekadar ungkapan, ia adalah pondasi dalam membangun Asia Tenggara yang damai dan bersatu," tandas Mardani.

 

11 Warga Sipil Korban Jiwa

 

Sementara itu, seperti dikutip dari Harian Kompas edisi hari ini, pihak Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, sedikitnya 11 warga sipil tewas, sebagian besar akibat serangan roket di dekat sebuah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Provinsi Sisaket, yang berbatasan langsung dengan Kamboja.

 

Kantor berita Reuters yang juga mengutip Kementerian Kesehatan Thailand melaporkan, seorang tentara Thailand tewas akibat serangan artileri Kamboja. Ditambahkan, tujuh anggota militer Thailand terluka. Sedangkan di pihak Kamboja, tidak ada laporan soal korban jiwa.

 

Respons PM Malaysia

 

Terkait meningkatnya eskalasi militer tersebut, PM Malaysia Anwar Ibrahim juga menyerukan kepada Thailand dan Kamboja untuk "menahan diri". Pihak Malaysia, yang saat ini menjadi Ketua ASEAN, pun mendorong kedua negara untuk menempuh jalur dialog dan negosiasi guna menurunkan eskakalasi.

 

"Perkembangan ini mengkhawatirkan. Mereka (Thailand dan Kamboja) adalah anggota-anggota penting ASEAN. Mereka sangat dekat dengan Malaysia, dan saya telah menyampaikan pesan kepada kedua perdana menteri mereka. Perdamaian adalah satu-satunya opsi yang tersedia," ungkap Anwar.rajamedia

Komentar: