Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Bangun Hotel Tanpa Hutang! Muhammadiyah Sedang Jalankan Konsep 'Berdikari' Bung Karno

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 27 Juni 2023 | 09:06 WIB
Peresmian SM Tower and Convention oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto:. Repro)
Peresmian SM Tower and Convention oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto:. Repro)

RAJAMEDIA.CO - Yogyakarta - Muhammadiyah berhasil mengembangkan lini bisnisnya di bidang perhotelan.

SM Tower and Convention sendiri diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Sabtu (24/6) di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 107, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Yang menarik, hotel Muhammadiyah ini dibangun dengan secara mandiri, swakelola dan tidak menghutang sepeserpun dari bank.

“Kita harus terus membangun, tapi membangun yang sistemnya baik. Jangan mengandalkan utang besar-besaran, jangan mengutamakan investasi besar-besaran, tapi kekuatan di dalam tidak kuat,” ujar Haedar, mengutip laman muhammadiyah.or.id.

Menurut Haedar hal menjadikan SM hadir secara mandiri dalam membangun SM Tower and Convention tanpa mengajukan pinjaman sepeser pun ke bank, itu dilakukan bukan sebagai bentuk anti kolaborasi atau kerja sama, melainkan sebagai pesan untuk bangsa.

“Bahwa investasi kekuatan dari luar itu ok, tapi harus di atas kepentingan bangsa dan negara dan harus terus meningkatkan, mengoptimalkan kemampuan kemandirian bangsa," ujarnya.

"Jadi konsep Berdikarinya Bung Karno, itu harus kita wujudkan dalam praktiknya,” sambungnya.

Haedar berharap, setelah meresmikan pembukaan SM Tower and Convention, Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang memberi hajat dan maslahat hidup publik.

Lebih labjut, Haedar menegaskan bahwa, kehadiran Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) segala bidang termasuk yang teranyar SM Tower and Convention merupakan wadah bagi anak bangsa untuk mengembangkan diri, serta ikhtiar untuk memberi maslahat bagi orang banyak.

“Di periode ini memang kita fokus pada pengembangan pada bisnis dan ekonomi, doakan Muhammadiyah menjadi korporasi besar yang bisa memberi maslahat pada hajat hidup publik,” ujarnya.

Guru Besar Bidang Sosiologi ini juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah juga berkeinginan untuk bersama-sama dengan kekuatan lain untuk membangun sebuah ekosistem positif termasuk sistem ekonomi untuk Indonesia yang lebih maju.

"Jujur sebenarnya kalau kita mau koreksi diri nanti di Agustus 78 tahun Indonesia kita masih banyak kekurangan, kekurangan di SDM, kekurangan dalam hal ekonomi yang menyangkut rakyat, kemudian juga sumber daya alam yang belum bisa kita kelola lebih berkedaulatan dan lain sebagainya,” ujarHaedar.

Menghadapi banyak kekurangan yang dihadapi bangsa ini, Haedar berujar supaya intropeksi sekaligus tetap melakukan pembangunan kearah yang lebih positif untuk pembangunan Indonesia.rajamedia

Komentar: