Andi Yuliani Paris: Data Kemiskinan Bank Dunia Vs BPS, Mana yang Dipakai Negara?

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Denpasar – Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris, menanggapi perbedaan mencolok data kemiskinan antara Bank Dunia dan BPS.
Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menyebut 60,3% masyarakat Indonesia masih tergolong miskin dari total penduduk 285,1 juta jiwa pada 2024. Data itu sontak memicu kegaduhan publik.
Tapi bagi Andi, angka tinggi itu bukan hal mengejutkan.
“Data itu sangat tergantung pada variabel yang digunakan. BPS punya metodologi sendiri, begitu juga Bank Dunia. Jadi wajar jika hasilnya berbeda,” kata Andi usai kunjungan kerja spesifik Komisi XI DPR RI bersama LPS di Denpasar, Bali, dikutipm Sabtu (4/5/2025).
Menurut politisi dari PAN ini, beda angka bukan semata beda kenyataan, melainkan beda alat ukur. Karena itu DPR RI kini tengah menggodok RUU Statistik yang akan memperkuat posisi BPS sebagai koordinator tunggal statistik nasional.
“BPS akan jadi koordinator utama. Kita harus punya satu data nasional yang solid,” tegasnya.
Andi juga tak menutup mata terhadap data dari luar negeri. Namun, ia mengingatkan: “Data asing selalu membawa kepentingannya masing-masing.”
“Kita tidak anti Bank Dunia. Tapi untuk kebijakan nasional, harus berdiri di atas data BPS. Itu penting untuk kredibilitas dan kedaulatan kita,” kata legislator dapil Sulsel ini.
RUU Statistik, menurut Andi, akan menjadi landasan hukum untuk membangun kebijakan berbasis data tunggal yang akurat, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai kita terus jadi objek kebijakan luar hanya karena datanya kita sendiri tak sinkron.”
Gaya Hidup | 6 hari yang lalu
Nasional | 3 hari yang lalu
Parlemen | 4 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Info Haji | 2 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu