Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Zulhas Masuk Kabinet, PPP Ingatkan PAN Menyesuaikan Diri Dan Tak Bersuara Seperti Oposisi

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 16 Juni 2022 | 22:41 WIB
Wakil Ketua Umum PPP,  Arsul Sani/Net
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani/Net

Raja Media (RM) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap Partai Amanat Nasional (PAN) dapat segera menyesuaikan diri dengan partai politik koalisi pemerintah yang lain.

 

Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua Umum PPP,  Arsul Sani, kepada wartawan, Kamis (16/6).

Pernyataan Asrul merujuk Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan resmi diangkat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) RI menggantikan Muhammad Lutfi, sehingga PAN resmi bergabung dengan kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

"Sekarang secara formal, koalisi bertambah satu anggota. Kita berharap PAN ini bisa kemudian menyesuaikan diri," ujar Arsul Sani.

Anggota Komisi III DPR RI itu memastikan hingga saat ini partai politik koalisi pendukung pemerintahan masih solid meski kadang terjadi perbedaan-perbedaan sudut pandang.

Sehingga, Arsul mengingatkan PAN agar menjaga sikap dalam berpolitik, alias jangan sampai ada satu atau dua politisinya yang bersikap seperti oposisi.

"Misal, partainya ada di sini (koalisi pemerintah), terus ada satu dua tiga politisinya yang kemudian bersuara seperti oposisi, gitu lho. Sekali lagi, tidak boleh kritis. Berseberangan itu, saya kira tidak pas. Nah, ini sangat penting," tegasnya.

Dia kemudian menyinggung pernyataan salah satu politikus PAN yang sempat menyebut akan ada satu nama besar yang akan terjungkal saat reshuffle kabinet kemarin.

Menurutnya, sikap seperti itu sebaiknya dihindari untuk menjaga suasana tetap solid di dalam parpol koalisi pendukung pemerintahan.

"Yang begitu-begitu sebaiknya kalau menyangkut partai politik lain, itu penting tidak berkomentar, gitu lho. Supaya apa? Supaya ada kondusifitas. Supaya tidak ada, katakanlah saling kritik mengkritik atau bahkan serang menyerang di antara sesama anggota partai koalisi," demikian Arsul Sani.rajamedia

Komentar: