Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Update BNPB: Korban Tewas Banjir–Longsor Sumatera Tembus 995 Jiwa

Laporan: Zulhidayat Siregar
Jumat, 12 Desember 2025 | 21:08 WIB
Update informasi bencana Sumatera oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (12/12/2025).- Tangkapanlayar -
Update informasi bencana Sumatera oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (12/12/2025).- Tangkapanlayar -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Bencana Alam — Gelombang duka kembali menyelimuti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut kembali bertambah. 
 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total korban meninggal kini mencapai 995 jiwa, meningkat lima orang dibandingkan hari sebelumnya.
 

Data terbaru ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers daring, Jumat (12/12/2025).
 

Korban Meninggal Bertambah, Korban Hilang Naik Jadi 226 Orang
 

Abdul menjelaskan bahwa per 11 Desember jumlah korban meninggal tercatat 990 jiwa. Namun hasil rekapitulasi terbaru menunjukkan peningkatan menjadi 995 jiwa.
 

Tak hanya itu, jumlah korban yang masih dalam pencarian juga ikut bertambah dari 222 orang menjadi 226 orang.
 

“Di Aceh bertambah jumlah korban yang masih dilaporkan hilang,” ujarnya.
 

Pengungsian Masih 884 Ribu Jiwa, BNPB Fokus Logistik
 

Meski korban meninggal dan hilang bertambah, jumlah pengungsi masih tetap berada di angka 884.889 jiwa. Abdul memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi menjadi prioritas utama.
 

“Ini yang terus kita dorong: logistik dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya,” tegasnya.
 

BNPB Sinkronkan Data: Ada Potensi Pengurangan Angka Korban
 

BNPB saat ini tengah melakukan verifikasi dan sinkronisasi ulang data korban meninggal berdasarkan catatan sipil dan data kecamatan. Proses ini diperlukan karena wilayah terdampak sangat luas, termasuk area pemakaman yang ikut rusak dalam bencana.
 

Abdul menyebut ada potensi pengurangan angka korban meninggal setelah proses verifikasi selesai.
 

“Ada jasad yang sebelumnya dihitung sebagai korban bencana, namun setelah dicek by name by address, ternyata merupakan warga yang sudah meninggal sebelum bencana terjadi,” jelasnya.
 

Verifikasi di Tiga Kabupaten Temukan Ketidaksesuaian
 

BNPB menerima laporan dari tiga kabupaten mengenai temuan jasad yang sebelumnya masuk hitungan korban bencana, namun setelah pengujian catatan sipil ternyata bukan korban banjir-longsor.
 

“Kami memastikan data yang masuk benar-benar akurat, agar pendataan korban dapat dipertanggungjawabkan,” kata Abdul.rajamedia

Komentar: