Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Robert Pebble

Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 10 Juni 2024 | 07:35 WIB
Lapangan golf Pebble Beach di Carmel, daerah di antara Los Angeles dan San Fransisco. (Disway)
Lapangan golf Pebble Beach di Carmel, daerah di antara Los Angeles dan San Fransisco. (Disway)

RMBANTEN.COM - Disway - Pun dalam perjalanan dari Los Angeles ke San Fransisco: Kevin Herjono yang pegang kemudi. Mungkin Kevin juga takut disetiri orang tua seperti saya.

LA-SF bagi Kevin sudah seperti Jakarta-Semarang. Lewat jalan mana pun sudah hafal. Apalagi ia sesekali juga harus berkantor di Lucas Film --di bawah grup Walt Disney-- di SF. 

Perjalanan darat LA-SF lima jam. Kalau tidak mampir-mampir. Atau 12 jam kalau ingin lewat jalur paling indah: jalur sepanjang pantai.

Banyak jemaah jalur LA-SF yang pilih menempuhnya dalam tiga hari: mampir satu malam di salah satu pantai dan wajib satu malam lagi di pantai Carmel. Gak usah pilih-pilih. Di kota kecil yang mana pun pasti indah pantainya.

Saya pilih yang satu malam singgah di Carmel. Saya berjanji tidak akan menikmati pantainya. Biar mereka yang ke pantai.

Keinginan saya cuma satu: memotret lapangan golf Pebble Beach. Lalu mengirimkannya ke Robert Lai.

Anda sudah tahu keistimewaan lapangan golf Pebble Beach. Robert pasti jingkrak-jingkrak di Singapura sana saat melihat foto itu. Atau menyesal berat: mengapa tidak ikut muhibah kali ini.

Robert --yang merawat saya sebelum, selama, dan sesudah operasi ganti hati-- pemuja lapangan golf di mana pun.

Waktu saya sebulan keliling Inggris selama sebulan, sebelum Covid, saya perlukan mampir ke lapangan golf St Andrew di Skotlandia utara. Yang ia bilang terbaik di dunia. Di situ Robert belajar manajemen lapangan golf. Waktu itu ia diminta almarhum Lee Kuan Yew memimpin satu lapangan golf di Singapura. Ia harus belajar dulu di "kampus" terbaik dunia.

Pebble Beach Golf di Carmel termasuk yang terbaik itu. Saya baca papan prestasi di situ. Saya lirik etalase butik-butik yang jual apa saja yang terkait golf. Saya baca harganya: dompet langsung mengempis.

Saya percaya kehebatan Pebble Beach, meski bagi saya terasa sama saja: enak dipandang sulit dipegang.

Kota pantai Carmel sendiri memang istimewa. Anda sudah tahu bintang film Hollywood siapa saja yang punya rumah di sini. 

Hari itu sudah terlalu senja untuk ke golf Pebble Beach. Kami pilih kya-kya dulu seputar kota. Langit senja sangat cerah. Udara sejuk. Bikin perut kian lapar. 

Maka sebelum menyaksikan sunset di pantai Carmel, kami makan dulu. Kevin pilihkan kami restoran Jepang: Toro. Dekat pantai. Dapat meja di luar. Justru lebih indah. Bahwa terlalu sejuk, pelayan menyalakan obor dari gas di dekat meja makan. Duh, romantisnya --kalau saja kami masih muda.

Melihat saya dan Kevin ngobrol dalam bahasa Jawa, Si cantik di resto itu mendekat: "Dari Indonesia ya?" tanyanyi dalam Bahasa Indonesia.

Dia ternyata anak Jogja asal Lampung. Kuliah di dekat kota ini. Sambil bekerja. Lalu dia menyajikan sepiring sushi lagi, sushi lain yang tidak kami pesan. "Ini hadiah dari chef kami. Orang Indonesia juga," katanyi.

Begitu kami meninggalkan Toro, chef itu mengejar: ia memperkenalkan diri. Anak muda. Asal

 Jakarta. Namanya: Mohammad. Ia ternyata sudah keliling Amerika. Jadi chef resto Jepang di kota-kota besar di sana.

Di kota sekecil dan sejauh ini pun ada putra kita yang tidak mau jadi generasi penyesal diri.

Sebagai kota wisata, pukul 06.30 Carmel masih ngorok. Enak-enaknya tidur. Saya jadi leluasa senam dansa sendirian di taman depan hotel.

Satu jam kemudian pun pada belum bangun. Saya harus disiplin olahraga. Perjalanan ini melelahkan.

Kalau nuruti perasaan rasanya begitu tiba dari satu rute langsung ingin tidur. Saya paksakan olahraga dulu setiap sebelum mandi malam. Pun ketika masih di gurun. Selalu setengah jam sebelum tidur. Lalu 45 menit keesokan paginya.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Kerja sama dua grup media, B-Universe dan Disway, [Foto: Investor Daily/David Gita Roza]
260 Disway
Sabtu, 27 Juli 2024
Dahlan Iskan bertemu Mahfud MD di Jakarta, 25 Juli 2024. [Disway]
Terus Terang
Jumat, 26 Juli 2024
Foto: Ilustrasi
Modal Cair
Kamis, 25 Juli 2024
Demo  menuntut Ketua PWI Henry Ch Bangun mundur dari jabatan Ketua PWI Pusat.--
PWI Pusat
Rabu, 24 Juli 2024
Sosok Kamala Harris calon Presiden di Pilpres AS gantikan Joe Biden.--Instagram @kamalaharris
Drama Juga
Selasa, 23 Juli 2024
Ilustrasi polusi udara di Jakarta yang terus meningkat. [Disway]
Ide Terakhir
Senin, 22 Juli 2024