Paten! UMJ Tiap Tahun Sediakan Rp 10 M Beasiswa Mahasiswa
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengalokasikan dana Rp 10 Miliar setiap tahunnya dalam bentuk beasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan calon mahasiswa UMJ.
Pemberian beasiswa ini membawa misi Persyarikatan untuk aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Keseluruhan setiap tahunnya kita mengeluarkan beasiswa sekitar Rp 10 miliar yang tentu peruntukannya sangat beragam,” terang Rektor UMJ, Ma’mun Murod Al-Barbasy, mengutip laman muahmmadiyah.or.id, Kamis (6/7).
Dijelaskan Rektor penyediaan beasiswa itu berasal dari program internal kampus dan kerja sama dengan pihak eksternal.
Kerja sama eksternal misalnya beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Kemudian beasiswa yang dari dalam itu ada Youth Leader Scholarship (YLS). Itu beasiswa yang diberikan khusus untuk pengurus OSIS. Beasiswa ini setara dengan beasiswa KIP dari pemerintah. Jadi siswa yang lolos seleksi ini nanti dia kuliah biaya SPP-nya gratis kemudian per bulannya masih dapat sedikit living cost,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Ma’mun, seluruh beasiswa itu mudah untuk diakses sepanjang memenuhi persyaratan yang diperlukan. Namun, seleksi ketat tetap menjadi ketentuan utama.
Saat ini, kata Ma'mun setidaknya terdapat 12 jenis beasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan calon mahasiswa baru UMJ.
Untuk calon mahasiswa baru ada beasiswa YLS, KIP Kuliah, Kader Muhammadiyah, Parsial, Hafidz Quran, Mahasiswa Prestasi, dan YBJ.
Sementara beasiswa yang dapat diikuti oleh mahasiswa di UMJ ada lima. Pertama, beasiswa LazisMu UMJ. Kedua, beasiswa IPK yang dilihat dari prestasi akademik mahasiswa. Ketiga, ada beasiswa Olahraga yang dilihat dari prestasi non akademik mahasiswa. Keempat, beasiswa unggulan Kemendikbudristek. Kelima, beasiswa Baznas.
Ma’mun mengatakan jika tingginya tingkat kepesertaan program beasiswa di UMJ patut menjadi perhatian serius pemerintah.
Hal ini, sebut Ma'mun menunjukkan isyarat bahwa masyarakat membutuhkan lebih banyak dukungan di bidang pendidikan.
Ma’mun berpesan agar anggaran APBN untuk pendidikan sebesar 20 persen terjamin alokasinya dan tidak dipotong sana-sini.
Di luar masalah itu, Muhammadiyah sendiri terus bergerak mencerdaskan kehidupan bangsa meski keadaan kurang ideal.
"Misi Muhammadiyah pada saat lahir kan memang salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa. Problem di Indonesia memang pendidikan itu berbiaya mahal. Muhammadiyah memang sudah menyiasati dengan adanya beragam beasiswa,” demikian tutup Ma’mun Murod.
Info Haji 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Olahraga | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu