Menteri PKP: Pemerintah Gas Pol Rehabilitasi Rumah Pascabencana!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Perumahan Rakyat — Pemerintah pusat mempercepat langkah penanganan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pekan lalu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menggelar pertemuan intensif bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (11/12/2025).
Pertemuan tersebut difokuskan pada langkah cepat rehabilitasi, rekonstruksi, hingga rencana relokasi rumah warga terdampak bencana agar proses pemulihan berjalan terukur dan berkelanjutan.
Lebih dari 112 Ribu Rumah Terdampak
Dalam laporannya, Menteri PKP Maruarar Sirait—akrab disapa Ara—mengungkapkan bahwa jumlah rumah terdampak bencana saat ini mencapai 112.551 unit. Angka tersebut masih bersifat dinamis dan akan terus diperbarui seiring proses verifikasi lapangan.
“Nanti jika datanya sudah lengkap dan diverifikasi, kita masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Ara.

Pemetaan Lahan Relokasi di Tiga Provinsi
Ara menegaskan, Kementerian PKP bersama BNPB, satgas daerah, dan pemerintah daerah telah melakukan identifikasi awal lokasi relokasi yang aman dan layak.
1. Di Aceh, telah dipetakan delapan lokasi relokasi di sejumlah kabupaten terdampak, mulai dari Aceh Utara hingga Aceh Tamiang.
2. Di Sumatera Utara, delapan lokasi teridentifikasi di Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Deli Serdang, Sibolga, hingga Kota Padangsidimpuan.
3. Sementara di Sumatera Barat, lima lokasi tengah dikaji di Kota Padang, Kota Solok, dan Kota Padang Panjang.
“Kita bekerja sesuai arahan Bapak Presiden dan Pak Menko agar semua proses berjalan cepat dan tepat,” tegas Ara.
Keamanan dan Ekosistem Sosial Jadi Prioritas
Ara menekankan, relokasi tidak hanya mempertimbangkan aspek keamanan geologis dan legalitas lahan, tetapi juga keberlanjutan kehidupan sosial ekonomi warga.
“Kami mencari lokasi yang aman dan tidak terlalu jauh dari ekosistem masyarakat—akses sekolah, pasar, rumah sakit, dan mata pencaharian. Itu yang ideal dan kami upayakan,” katanya.
RISHA dan Standar Konstruksi Disiapkan
Untuk mempercepat pembangunan rumah, Kementerian PKP telah menyiapkan panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) produksi UMKM, dengan stok awal 470 unit di Medan dan 140 unit di Bandung.
“Kalau kebutuhan sudah dihitung detail, kekurangannya akan kami pesan lengkap dengan cadangannya. Kita harus siap,” ujar Ara.
Selain itu, Kementerian PKP juga berkoordinasi dengan Semen Indonesia Group guna memastikan standar konstruksi yang kuat, efisien, dan cepat dari sisi kapasitas, kualitas, harga, hingga waktu pemasangan.
Skema Penanganan Bertahap
Ara menjelaskan, rumah terdampak akan diklasifikasikan dalam tiga kategori—rusak berat, sedang, dan ringan—dengan pendekatan teknis serta pembiayaan yang berbeda.
“Data harus benar-benar sama, karena menentukan RAB yang tepat itu tidak mudah,” jelasnya.
Gotong Royong Bangun 2.000 Rumah
Menutup pertemuan, Ara mengungkapkan adanya dukungan nyata dari masyarakat dan lembaga sosial. Yayasan Buddha Tzu Chi menyatakan kesiapan membantu pembangunan 2.000 unit rumah bagi korban bencana.
“Ini bentuk gotong royong bangsa kita. Atas kepercayaan Bapak Presiden dan dukungan Pak Menko AHY, kami optimistis pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” pungkas Ara.![]()
Pendidikan 3 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Daerah | 2 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
