Menteri Ara Laporkan Kesiapan Rumah Bencana, 50 Ribu Rumah Subsidi Siap Akad!
RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Perumahan Rakyat — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melaporkan langsung kepada Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Letkol Teddy Indra Wijaya terkait kesiapan pembangunan perumahan di wilayah terdampak bencana di Sumatera, sekaligus rencana pelaksanaan akad massal 50.000 rumah subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Laporan tersebut menjadi bagian dari langkah konkret pemerintah dalam memastikan program perumahan berjalan selaras antara penanganan pascabencana dan pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi rakyat kecil.
Fokus Pemulihan dan Akses Rumah Rakyat
Dalam keterangannya, Maruarar—yang akrab disapa Ara—menegaskan bahwa pembangunan perumahan di daerah bencana Sumatera dipersiapkan secara serius, baik dari sisi teknis, pembiayaan, maupun kolaborasi lintas lembaga.
“Persiapan pembangunan perumahan di daerah bencana Sumatera terus kami matangkan, bersamaan dengan rencana akad massal 50.000 rumah subsidi untuk MBR,” ujar Ara.
Menurutnya, kehadiran negara dalam sektor perumahan harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama kelompok rentan yang terdampak bencana dan warga berpenghasilan rendah yang selama ini kesulitan mengakses rumah layak.
Apresiasi untuk Lembaga Pembiayaan dan Perbankan
Ara menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung program perumahan nasional tersebut. Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Komisioner Tapera Heru Pudyo Nugroho, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, serta CEO Danantara Rosan Roeslani atas sinergi dan dukungan pembiayaan.
Tak hanya itu, Ara juga mengapresiasi peran perbankan penyalur rumah subsidi, mulai dari BTN, BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, Bank Nobu, hingga bank-bank penyalur lainnya yang konsisten mendukung program rumah subsidi bagi MBR.
“Dukungan lembaga pembiayaan dan perbankan menjadi kunci agar akses rumah subsidi bisa semakin luas dan tepat sasaran,” tegasnya.
Pengembang Jadi Ujung Tombak Program
Ara juga memberikan penghargaan kepada asosiasi pengembang perumahan nasional yang selama ini menjadi ujung tombak realisasi di lapangan. Ia menyebut peran REI, APERSI, HIMPERRA, ASPRUMNAS, APPERNAS JAYA, serta asosiasi pengembang lainnya sangat menentukan keberhasilan program.
“Terima kasih atas dukungan dan kerja samanya. Tanpa pengembang, program rumah rakyat tidak akan berjalan optimal,” ujarnya.
Optimistis Program Berjalan Lancar
Menutup pernyataannya, Menteri PKP menyampaikan optimisme bahwa seluruh agenda pembangunan perumahan—baik untuk korban bencana maupun MBR—dapat berjalan dengan baik berkat kolaborasi dan kerja keras semua pihak.
“Semoga semua berjalan dengan baik berkat dukungan dan kerja keras bersama. Ini kerja besar yang membutuhkan gotong royong,” pungkas Ara.![]()
Parlemen 6 hari yang lalu
Pendidikan | 3 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 6 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Daerah | 2 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
