Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Menteri Ara: Inovasi Properti Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 26 November 2025 | 07:16 WIB
Menteri PKP Maruarar Sirait saat menghadiri Properti Indonesia Award (PIA) 2025 di Jakarta, Selasa (25/11). - Foto: Kemen PKP -
Menteri PKP Maruarar Sirait saat menghadiri Properti Indonesia Award (PIA) 2025 di Jakarta, Selasa (25/11). - Foto: Kemen PKP -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Peruamahan Rakyat - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa sektor properti kini menjadi salah satu penopang paling strategis dalam menjaga laju ekonomi Indonesia. 

“Properti bukan sekadar rumah, tapi penggerak ekonomi.”
 

Pesan itu disampaikannya saat menghadiri Properti Indonesia Award (PIA) 2025 di Jakarta, Selasa (25/11).
 

Di hadapan para pelaku industri dan insan media, Menteri Ara - biasa disapa - memberikan apresiasi atas ketahanan dan kemampuan bertransformasi mereka di tengah tekanan ekonomi global.
 

Industri Properti, Mesin Stabilitas Ekonomi
 

Ara menekankan, industri properti bukan hanya menyediakan hunian, tetapi berfungsi sebagai penggerak ekonomi yang menciptakan jutaan lapangan kerja dan menggerakkan rantai pasok nasional.
 

Menurutnya, kemampuan industri bertahan dan tetap produktif selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kekuatan inovasi para pelaku usaha.
 

“Properti itu bukan hanya bangunan. Ia adalah fondasi ekonomi yang menjaga stabilitas pertumbuhan,” ujarnya.

Terobosan Pembiayaan: KUR Perumahan hingga GWM BI
 

Dalam sambutannya, Menteri Ara merinci terobosan pembiayaan yang ditempuh pemerintah, termasuk KUR Perumahan, skema pertama di Indonesia yang membuka akses pembiayaan hingga Rp 20 miliar bagi UMKM sektor perumahan.
 

Kebijakan ini, menurutnya, memperluas inklusi pembiayaan dan meningkatkan kapasitas pembangunan nasional.
 

Ia juga menyoroti langkah Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) yang memberi ruang besar bagi perbankan untuk meningkatkan kredit ke sektor properti.
 

“Ini bukan kebijakan biasa. Ini pengungkit industri,” tegasnya.
 

Percepatan Hunian Rakyat: Dari 45 Ribu Menjadi 400 Ribu Unit
 

Pemerintah, kata Ara, menegaskan komitmen untuk mempercepat penyediaan hunian layak bagi rakyat. Salah satu langkah yang disebutnya “lompatan besar” adalah peningkatan renovasi rumah tidak layak huni dari 45.000 unit pada 2025 menjadi 400.000 unit pada 2026.
 

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan aset negara untuk pembangunan perumahan serta memperkuat kerja sama dengan sektor swasta.
 

“Sektor perumahan tidak bisa bekerja sendiri. Semua harus jalan bersama,” kata Ara.
 

Efisiensi dan Pasar yang Transparan
 

Di forum penghargaan tersebut, Menteri Ara mengajak seluruh pelaku industri memperkuat efisiensi melalui penerapan central purchasing, serta mendorong pengembangan secondary market untuk rumah subsidi.
 

Keduanya dinilai sebagai kunci menciptakan pasar yang lebih transparan, efisien, dan menguntungkan masyarakat maupun pelaku usaha.
 

Regulasi Harus Mempermudah Rakyat
 

Menutup sambutan, Menteri Ara menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah harus jelas: mempermudah rakyat dan mempercepat pertumbuhan usaha.
 

“Regulasi tidak boleh menjadi hambatan. Semua kebijakan di sektor perumahan harus berpihak pada rakyat dan memperkuat daya saing industri properti,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: