Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Kampus Muhammadiyah Berdiri Di Malaysia, Haedar Nasir Sebut Peran Penting Negeri Perlis

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 25 September 2023 | 09:15 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar  Nashir. (Foto: Dok Medkom)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: Dok Medkom)

RAJAMEDIA.CO - Yogyakarta - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Negeri Perlis atas peran penting mereka dalam pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Hal itu disampaikan Haedar dalam sebuah jamuan makan malam yang diselenggarakan di Sekar Kedaton Yogyakarta pada Ahad malam, 24/9).

Menurutnya Pejabat Negeri Perlis telah memberikan izin dan sokongan yang tak terhingga untuk pendirian UMAM. Pendirian kampus ini menjadi langkah baik dalam rangka internasionalisasi gerakan Muhammadiyah.

"Sokongan mereka yang besarlah yang memungkinkan UMAM dapat berdiri dengan kokoh,” ujar Haedar Nashir melansir laman muhammadiyah.or.id.

Haedar menyoroti pentingnya Muhammadiyah dan Negeri Perlis sebagai model pemahaman Islam yang inovatif.

Ia menegaskan bahwa Islam harus diinterpretasikan dengan cara yang terbuka, modern, dan relevan dengan zaman.

"Muhammadiyah dan Negeri Perlis harus menjadi kekuatan Islam yang lahir di Asia Tenggara yang dapat mengenalkan Islam yang mendamaikan. Kita bisa bergandengan tangan mengenalkan Islam yang mencerahkan semesta,” ucap Haedar.

Haedar juga menyoroti pentingnya mempererat hubungan antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis. Ia menyatakan bahwa adalah krusial bagi jajaran elit Muhammadiyah dan Perlis untuk membangun jembatan antara generasi muda keduanya.

"Tujuannya adalah untuk memperkuat ikatan persaudaraan ini dalam jangka panjang," ujarnya.

"Kita harus membangun hubungan antar generasi muda di antara Muhammadiyah dan Perlis. Kita harus menjadi wasilah atau jembatan agar hubungan ini makin erat di masa depan,” ucap Haedar.

Persoalan khilafiyah, kata Haidar tidak harus menjadi titik perpecahan.

"Muhammadiyah memegang pemahaman kuntum khair ummah, yang menekankan pentingnya menjadi umat terbaik yang menebar manfaat bukan mafsadat," ujarnya.

"Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang adaptif terhadap local wisdom (kearifan lokal), tetapi tetap teguh dalam memegang nilai-nilai agama," sambungnya.

Haedar Nashir berharap agar hubungan yang baik antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis akan terus berkembang.

"Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Islam di Asia Tenggara sebagai kekuatan yang mencerahkan dan mendamaikan," demikian tutup Haedar Nashir.rajamedia

Komentar: