Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Jamaah Muslimin: Kami Meyakini Tidak Ada Negara Islam

Bantah Ada Hubungan Dengan Khilafatul Muslimin

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 16 Juni 2022 | 13:57 WIB
Polisi menurunkan plang khilafatul Muslimin/Net
Polisi menurunkan plang khilafatul Muslimin/Net

Raja Media (RM) - Jamaah Muslimin (Hizbullah) membantah memiliki hubungan dengan Khilafatul Muslimin.

Sekretaris Jamaah Muslimin (Hizbullah) Agus Sudarmaji menegaskan pihaknya tak ada hubungan secara organisatoris dengan Khilafatul Muslimin.

Menurut Agus, sejak Jamaah Muslimin (Hizbulah) ditetapkan kembali pada tahun 1953 mereka bukanlah gerakan politik, melainkan gerakan yang bersifat diini (keagamaan dan tidak berideologi politik).

“Kami bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan kemanusiaan. Sebagai bentuknya, kami mendirikan pondok pesantren, rescue, bakti sosial, dan pembinaan umat dalam bentuk ceramah keagamaan,” ujar Agus dalam keterangannya, Kamis (16/6).

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, Agus mengatakan, Jamaah Muslimin (Hizbullah) berkontribusi positif dalam membangun masyarakat dan bangsa.

Adapun Khilafah ala minhajin Nubuwah yang sering disampaikan oleh para mubaligh Jamaah Muslimin (Hizbullah), yang dimaksud adalah pola dan metodologi kepemimpinan umat yang mengacu kepada contoh Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin Al-Mahdiyyin (Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) dan bersifat non politik, bukan mengacu kepada khilafah yang dipraktikkan Muawiyah bin Abi Sufyan yang berbentuk mulkan (politik).

“Sejak ditetapinya Jamaah Muslimin (Hizbullah) hingga saat ini kami tidak pernah tersangkut dan terlibat pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia. Jamaah Muslimin (Hizbullah) dalam kegiatannya tidak berorientasi kepada aktifitas politik,” tegasnya.

Dia menjelaskan apa yang mereka amalkan selama ini semata-mata untuk melaksanakan tuntunan Allah dan Rasul-Nya dan telah dikaji oleh para ulama sebagai wujud pengamalan syariat Islam yaitu membangun kesatuan umat dalam wadah kemasyarakatan Islam yang berdasarkan misi kenabian.

“Di mana pun berada kemasyarakatan Islam tidak mengusik kekuasaan setempat (berikut ideologi dan sistem sosial politik yang dianut), melainkan berusaha mendorong kehidupan yang damai dan harmonis di tengah keragaman budaya dan agama,” jelasnya.

Maka dari itu Jamaah Muslimin (Hizbullah) mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menjauhi konflik apalagi permusuhan yang bisa mengakibatkan munculnya perbuatan yang Allah haramkan yaitu pertumpahan darah di muka bumi.

“Kami meyakini bahwa tidak ada negara Islam. Nabi Muhammad Shalalallahu ‘alayhi wassalam bukanlah kepala negara ataupun tokoh politik melainkan utusan Allah yang misi utamanya adalah menebarkan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamiin),” katanya.

“Beliau tidak mencontohkan pembentukan negara dan pemerintahan dengan tujuan politik tertentu,” tegasnya.

Pihaknya menyampaikan keterangan ini sebagai bentuk penolakan atas adanya pihak yang mengaitkan Jamaah Muslimin (Hizbullah) dengan Khilafatul Muslimin.

“Tindakan itu merupakan fitnah yang kami tolak,” tandasnya.rajamedia

Komentar: