Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Insentif & Beasiswa Guru, Mu'ti: Kado Merdeka Dari Pemerintah!

Laporan: Firman
Rabu, 06 Agustus 2025 | 15:29 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti - Repro -
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengumumkan serangkaian kebijakan prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi tenaga pendidik Indonesia.
 

Dalam acara "Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru" di Jakarta, Rabu (6/8/2025), Mu’ti menegaskan bahwa guru honorer menjadi perhatian serius pemerintah.
 

Insentif dan BSU untuk Guru Honorer
 

“Realisasi transfer insentif Rp716 miliar sudah capai lebih dari 85 persen,” kata Mu’ti.
 

Tak hanya itu, pemerintah juga telah menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) untuk 253.407 guru PAUD nonformal. Total 341.248 guru akan menerima insentif langsung ke rekening setiap bulan selama tujuh bulan ke depan.
 

Tunjangan Sertifikasi Dibayar Bulanan
 

Tak lagi triwulan, tunjangan sertifikasi guru kini dibayar bulanan. Hingga 5 Agustus 2025, 97,4% guru bersertifikat telah menerima haknya langsung ke rekening. Ini untuk menjamin penghasilan lebih stabil bagi guru bersertifikat.
 

Beasiswa RPL & Pelatihan AI untuk Guru
 

Pemerintah juga memberi beasiswa sarjana (RPL) bagi 12.500 guru, sambil mendorong pelatihan mendalam berbasis deep learning, coding, dan AI.
 

“Seluruh kegiatan dibiayai oleh Kemendikdasmen lewat anggaran kementerian,” jelas Mu’ti.
 

Revitalisasi Sekolah Rusak: 13 Ribu Lebih Gedung & 422 Ribu Tenaga Kerja
 

Tak cuma kesejahteraan guru, fasilitas pendidikan juga dibenahi. Pemerintah menyiapkan Rp16,9 triliun untuk merevitalisasi 13.763 sekolah rusak sedang dan berat.
 

Dampaknya? Sebanyak 422.108 tenaga kerja terserap dalam program ini di berbagai daerah.

 

“Ini bukan sekadar program, tapi bentuk nyata kehadiran negara untuk pendidik. Kami ingin guru sejahtera, kompeten, dan dihormati,” tutup Abdul Mu’ti.rajamedia

Komentar: