Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Komitmen Calon Ketua Umum PPP dari Eksternal Harus Diuji Terlebih Dahulu

Laporan: Zulhidayat Siregar
Rabu, 28 Mei 2025 | 11:33 WIB
Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Sholihin - istimewa -
Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Sholihin - istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Politik – Menguatnya nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang akan maju sebagai calon ketua umum DPP PPP ditanggapi santai oleh Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Sholihin. Menurutnya hal itu bagian dari dinamika politik jelang pelaksanaan Muktamar PPP yang akan digelar Agustus-September 2025 mendatang.

 

Karena dia sendiri berharap banyak calon yang muncul, sehingga kader PPP memiliki banyak pilihan terhadap sosok yang tepat untuk menakhodai partai berambang Ka'bah tersebut. Termasuk calon dari kalangan eksternal. Terlebih, PPP ingin menjadi partai terbuka.

 

"Saya melihatnya itu (kemunculan nama Amran) biasa, dinamika politik. Itu sah-sah saja. Sekarang ini kan kita inginnya PPP sebagai partai terbuka," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN), Rabu (28/5/2025).

"Siapa yang punya niat baik membangun Indonesia melalui PPP, ya welcome. Bagus. Karena banyak calon, lebih bagus. Ada banyak pilihan untuk muktamirin (peserta muktamar). Karena tentunya nanti yang menentukan muktamirin," sambung politikus yang akrab disapa Gus Shol ini.

 

Perubahan AD/ART

 

Selain Amran, katanya melanjutkan, ada sejumlah nama lain dari eksternal PPP yang juga disebut-sebut siap meramainkan bursa calon ketum. Seperti mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Namun kepastian dari eksternal bisa maju atau tidak, tergantung kesepakatan muktamirin apakah nantinya akan mengubah AD/ART atau tidak.

 

Pasalnya, aturan main saat ini mensyaratkan calon ketua umum PPP harus pernah menjadi pengurus DPP minimal satu periode atau lima tahun. Gus Shol sendiri tidak mempersoalkan calon dari luar maju di muktamar. Namun harus diuji terlebih dahulu sejauhmana komitmennya untuk membesarkan partai.

 

"Jangan sampai, ketika nanti sudah diakomodir, ada peluang bisa mencalonkan, mereka terpilih, PPP lalu digadaikan, diperjualbelikan. Bukan membesarkan partai. Jadi hanya kepentingan pragmatis. Ini kan jadi persoalan," katanya mengingatkan.

 

"Makanya nanti kita uji, apa komitmen mereka untuk membesarkan partai. Apakah tujuannya politik praktis. Apakah murni membesarkan partai atau apa. Nanti ada ruang memberikan presentasi di muktamar. Kalau murni untuk membesarkan bangsa dan negara melalui PPP, ayo kita dukung," ucap Gus Shol.

 

Calon dari Internal

 

Meski demikian, dia tidak menampik lebih menginginkan calon dari internal yang akan memimpin PPP untuk periode mendatang. Namun dia berharap calon tersebut memiliki ketokohan seperti sosok Ketua Umum DPP Gerindra yang saat ini menjabat Presiden RI, Prabowo Subianto.

 

"Tapi kalau dari internal, saya ingin ada yang kompeten seperti yang lain sekaliber Prabowo. Ada enggak di internal (sosok seperti Prabowo) ini," katanya mempertanyakan.

 

Sejauh ini, sambungnya, memang sudah muncul sejumlah nama calon ketua umum dari kalangan internal PPP. Seperti Plt Ketua Umum DPP PPP Mardiono, Ketua Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy, serta Taj Yasin Maimoen, kader PPP yang sekarang menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.rajamedia

Komentar: