Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Gaji Direksi Pertamina Lebih Gede dari CEO Google, DPR: Harusnya BBM Murah!

Laporan: Firman
Kamis, 13 Maret 2025 | 06:27 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam,-- Dok. DPR --
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam,-- Dok. DPR --

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, RMN – Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, ngamuk soal gaji selangit Direksi PT Pertamina. Dia menyebut, dengan bayaran lebih dari Rp 1 miliar per bulan, seharusnya para petinggi Pertamina bisa kasih hasil yang sepadan.
 

"Kalau ditambah tantiem, dividen, dan kompensasi lain, total penghasilan Direksi Pertamina bisa Rp 4 miliar per bulan! Itu lebih besar dari gaji Presiden RI, bahkan lebih besar dari gaji Presiden Amerika Serikat," tegas Mufti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Senayan, Selasa (11/3/2025).
 

Gaji Fantastis, Tapi Rakyat Menderita?
 

Mufti membandingkan gaji bos-bos Pertamina dengan CEO raksasa global.
 

"Gaji mereka setara CEO Google atau Direktur Utama Coca-Cola. Bedanya, Google dan Coca-Cola itu perusahaan kelas dunia dengan valuasi raksasa. Nah, Pertamina? Malah terus jadi beban negara!" sindir politisi PDIP itu.
 

Menurutnya, dengan duit segede itu, seharusnya Pertamina bisa kasih BBM murah dan berkualitas buat rakyat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya.
 

"Nyatanya apa? Harga BBM mahal, layanan jauh dari memuaskan, dan Pertamina masih sering jadi sorotan karena dugaan kerugian negara!" katanya.
 

Duit Rp 312 Miliar Buat Direksi, Rakyat Dapat Apa?
 

Mufti juga mengungkap angka mencengangkan dari anak usaha Pertamina, Pertamina Patra Niaga.
 

"Manajemen kunci di Pertamina Patra Niaga dapat kompensasi 19,1 juta USD atau sekitar Rp 312 miliar. Duit sebanyak itu kalau dipakai buat makanan bergizi (MBG), bisa kasih makan 31 juta anak Indonesia!" katanya.
 

Ia juga menyinggung para guru P3K dan CPNS yang masih nasibnya digantung.
 

"Coba kalau duit itu dipakai buat kesejahteraan guru honorer atau P3K yang di-prank sama negara. Mereka bisa hidup layak sambil nunggu jadi PNS!" cetusnya.
 

Evaluasi Direksi Pertamina!
 

Mufti menegaskan, Pertamina sebagai BUMN strategis harus bertanggung jawab kepada rakyat.
 

"With great power comes great responsibility. Kalau punya kekuasaan besar, tanggung jawabnya juga besar. Sudah saatnya evaluasi direksi dan sistem gaji di BUMN dilakukan!" tandasnya.
 

Rakyat berharap, Pertamina bukan cuma sibuk bagi-bagi bonus, tapi juga hadir dengan kebijakan yang benar-benar berpihak pada masyarakat.rajamedia

Komentar: