Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

DPR Soroti Beras Menguning di Gudang Bulog: Beban Berat Kalau Dibiarkan!

Laporan: Halim Dzul
Kamis, 25 September 2025 | 09:31 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo - Humas DPR -
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Bulog - Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, mengaku prihatin sekaligus terkejut dengan temuan beras impor yang turun mutu di sejumlah gudang Bulog. Laporan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan sebagian stok beras asal Vietnam sudah mulai menguning akibat terlalu lama disimpan.
 

Stok Menumpuk 12-15 Bulan
 

Firman menjelaskan, stok beras hasil pengadaan luar negeri yang ada di gudang Bulog Surabaya mencapai lebih dari 101 ribu ton. Namun, sebagian besar sudah berumur simpan 12 hingga 15 bulan.
 

“Beras asal Vietnam sekitar 26 ribu ton mulai mengalami penurunan mutu dengan warna menguning. Hanya beras asal Thailand yang relatif masih baik kondisinya,” kata Firman dalam keterangannya, Rabu (24/9/2025).
 

Menurutnya, kondisi ini terjadi karena distribusi terlalu lambat. Padahal, DPR berkali-kali mengingatkan Kementerian Pertanian dan Bapanas agar stok segera disalurkan sebelum melewati masa simpan ideal.
 

Tata Kelola Pangan Disorot
 

Politikus Golkar itu menegaskan, masalah ini bukan hanya teknis, melainkan juga soal tata kelola pangan nasional. Jika stok dibiarkan menumpuk di gudang hingga kualitasnya turun, dampaknya akan merugikan negara, Bulog, hingga masyarakat.
 

“Bulog ini menjadi beban berat karena harus menanggung kerugian besar. Kalau tidak ada langkah penyelamatan, Bulog bisa semakin lemah,” ujarnya.
 

Firman menambahkan, Bulog sejatinya tidak bisa disalahkan karena hanya pelaksana. Tanpa perintah pemerintah maupun Bapanas, Bulog tidak berani mendistribusikan beras.
 

Dukung Instruksi Presiden Prabowo
 

Meski begitu, Firman mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang sudah menginstruksikan agar Bulog dikembalikan ke peran strategisnya seperti di masa Orde Baru.
 

“Konsep Presiden sangat tepat. Bulog harus difungsikan kembali sebagai buffer stock dan penyangga harga pangan. Kalau perlu diperkuat lagi, setara dengan Menteri Pangan dan Kabulog, supaya keputusannya bisa lebih cepat,” tegasnya.
 

Perlu Penguatan Struktural
 

Firman mengingatkan persoalan mendasar Bulog ada di model penyerapan beras, biaya produksi tinggi, keterbatasan fasilitas penyimpanan, dan risiko penurunan kualitas selama distribusi. Semua itu berdampak langsung ke harga pasar dan membebani masyarakat.
 

“Pengembalian fungsi Bulog dengan penguatan struktural adalah langkah realistis untuk menjaga stabilitas harga sekaligus menjamin ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat,” katanya.
 

Ia menutup dengan menegaskan keberhasilan Bulog menjaga cadangan pangan sangat menentukan keberhasilan pemerintah dalam menekan inflasi dan menjaga ketahanan pangan nasional.rajamedia

Komentar: