Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Mencoreng Dunia Pendidikan

DPD RI Dorong Kejagung-KPK Usut Tuntas Kasus Laptop Chromebook dan Google Cloud

Laporan: Zulhidayat Siregar
Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:58 WIB
Anggota Komite III DPD RI Hasby Yusuf - Istimewa -
Anggota Komite III DPD RI Hasby Yusuf - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Hukum - Komite III DPD RI yang membidangi masalah pendidikan prihatin dengan mencuatnya kasus korupsi di tubuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) era Nadiem Makarim (2019-2025). Yaitu dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook dan Google Cloud yang masing-masing kini diusut Kejaksaan Agung dan KPK.

 

Anggota Komite III DPD RI Hasby Yusuf menilai sebagai kementerian yang lekat dengan pembangunan karakter, mestinya jauh dari berbagai perilaku buruk dan tercela termasuk salah satunya korupsi.

 

"Kasus di Kementerian Pendidikan ini bagi saya sesuatu yang luar biasa. Karena seharusnya Kementerian Pendidikan dijauhkan dari hal-hal yang demikian. Karena ukuran pendidikan itu adalah etik dan moral, tidak hanya ilmu pengetahuan. Karena itu saya sangat prihatin. Ini sangat mencoreng wajah pendidikan kita," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN) Selasa (12/8/2025).

 

Masa Depan Pendidikan Bangsa Dipertaruhkan

 

Lebih jauh senator dari Maluku Utara ini menjelaskan kalau elite di tingkat pusat saja tidak kebal dengan korupsi, boleh jadi pejabat di daerah lebih banyak lagi yang bermain. Dengan demikian, masa depan pendidikan Indonesia menjadi sangat dipertaruhkan.

 

"Kalau (korupsi) ini masif misalnya, maka upaya bangsa kita untuk menjadikan pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa akan semakin menjauh dari visi awal gagasan kita menjadikan pendidikan sebagai pilar penting peradaban bangsa," beber politikus berlatar belakang akademisi ini.

 

Karena itu, dia mendorong Kejagung dan KPK untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Mengingat pemberantasan korupsi merupakan perintah konstitusi. "Salah satu gagasan dari upaya kita bersama memberantas korupsi adalah agar sumber daya bangsa ini tidak diselewengkan oleh kelompok atau personal untuk kepentingan diri dan kelompoknya."

 

Sikat Semua yang Terlibat

 

Makanya, Hasby Yusuf yang juga anggota MPR RI ini meminta semua yang terlibat harus dijerat dan dimintai pertanggungjawaban, terlebih kasus ini diduga melibatkan menteri. Sehingga hal ini menjadi pelajaran bagi semua anak bangsa agar ke depan tidak menjadikan pendidikan sebagai lahan korupsi.

 

"Saya ingatkan KPK tidak hanya menyasar para pegawai, orang-orang di bawah saja. Tapi juga harus mampu menelusuri sampai kekuasaan yang lebih tinggi dari itu. Selama ini kan (pengusutan) korupsi hanya berkutat pada orang-orang kecil atau pegawai-pegawai rendahan, tapi tidak menyentuh pada kekuasaan yang lebih tinggi," ungkapnya.

 

Karena itu dia mengingatkan KPK dan Kejaksaan Agung agar benar-benar bekerja secara profesional, independen, dan tidak bisa diintervensi dalam mengusut tuntas kasus korupsi di tubuh Kementerian Pendidikan tersebut.

 

"Saya berharap KPK bekerja semakin profesional, semakin independen dan mampu menuntaskan kasus ini dengan komprehensif, tentu saja terbuka dan akuntabel," demikian tandasnya.

 

4 Tersangka di Kejagung; di KPK Masih Penyelidikan

 

Sebagaimana diketahui untuk pengusutan korupsi laptop Chromebook, pihak Kejagung telah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Yaitu Mulatsyah selaku Direktur SMP Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar, Jurist Tan selaku staf khusus Nadiem Makarim, dan Ibrahim Arief selaku konsultan teknologi.

 

Nadiem sendiri masih sebagai saksi meski sudah dua kali diperika oleh penyidik Kejagung.

 

Sementara terkait pengusutan kasus Google Cloud di KPK, masih pada tingkat penyelidikan. Pihak KPK sendiri telah memeriksa sejumlah pihak, termasuk eks Menristekdikti Nadiem Makarim pada Kamis lalu (7/8/2025).rajamedia

Komentar: