Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Banggar DPR Gugat WTO, IMF, dan Bank Dunia! Said Abdullah Sindir Ketimpangan Internasional

Laporan: Firman
Kamis, 24 Juli 2025 | 11:58 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah - Humas DPR -
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Ekonomi — Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, melontarkan kritik tajam terhadap ketimpangan sistem internasional yang menurutnya makin tak adil dan menyudutkan negara-negara berkembang. 
 

Dalam pernyataan resminya, Said menyerukan agar dunia kembali ke semangat multilateralisme dan mengevaluasi keberadaan lembaga-lembaga internasional seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia.
 

“Saya mengajak semua negara untuk berpikir secara multilateral. Saatnya WTO membuktikan diri bahwa mereka duduk untuk kepentingan internasional,” ujar Said dalam keterangannya kepada Parlementaria, Rabu (23/7/2025).
 

WTO Diam, Negara Lemah Mengiba
 

Said mengungkapkan keprihatinannya atas absennya gugatan resmi terhadap kebijakan tarif sepihak Amerika Serikat pasca perang dagang dengan China tahun 2018. Ia menyindir negara-negara yang justru memilih "berunding sambil mengiba belas kasih" daripada memproses secara formal di WTO.
 

“Lucu sekaligus sedih, tidak ada satu pun negara yang membawa kasus ini ke WTO. Semua berunding dengan posisi tawar yang lemah,” sindirnya.

 

Perdagangan Bebas ala Daud vs Goliat
 

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, sejak awal negara berkembang seperti Indonesia terpaksa ikut sistem perdagangan bebas meski dengan ketimpangan besar. Namun kini, beberapa negara justru sukses membalik keadaan.
 

“Vietnam, Thailand, Indonesia, China berhasil bangkit. Tahun 2024, nilai ekspor-impor China tembus USD 6.164 miliar, mengalahkan AS yang hanya USD 5.424 miliar.”

 

AS Langgar “Rukun Iman” Perdagangan Bebas
 

Ironisnya, ketika produk AS kalah bersaing dan defisit, negara itu justru memasang tarif dagang baru yang bertolak belakang dari prinsip bebas hambatan yang selama ini mereka suarakan. Said menyebut itu sebagai pelanggaran terhadap "rukun iman" perdagangan bebas.
 

“Ini jelas menyalahi prinsip perdagangan tanpa hambatan tarif. Kenapa WTO diam?” tegasnya.
 

Kalau Malfungsi, Bubarkan Saja!
 

Lebih jauh, Said menggugat relevansi lembaga-lembaga seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia. Ia menilai, jika hanya bekerja saat menguntungkan negara maju, lebih baik dibubarkan saja.
 

“Buat apa kita iuran ke WTO, IMF, Bank Dunia kalau mereka hanya jadi alat negara besar? Kalau sudah malfunction, ya bubarkan saja!”
 

Masih Ada Harapan?
 

Meski lantang mengkritik, Said tetap membuka ruang optimisme. Ia menyerukan pembaruan kolektif yang memperkuat lembaga internasional agar kembali berpihak pada keadilan global.
 

“Kalau kita anggap penting, mari kita kuatkan dan sempurnakan kembali WTO, IMF, dan Bank Dunia agar lebih adil,” pungkasnya.rajamedia

Komentar: