44 Tersangka Dibekuk! BNPB: Riau Terbakar Bukan Karena Cuaca, Tapi Ulah Manusia!

RAJAMEDIA.CO - Pekanbaru, Hukrim – Negara tidak tinggal diam! Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, hingga Juli 2025, sudah 44 orang ditetapkan sebagai tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.
Mereka diduga sengaja membakar lahan mineral dan gambut demi pembukaan area tanam.
“Sudah ada 35 kasus karhutla yang diproses hukum. Ini langkah nyata agar masyarakat jera dan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar,” tegas Kepala BNPB, Suharyanto, dalam rapat koordinasi di Pekanbaru, Rabu (23/7/2025).
Pola Lama, Modus Lama: Dibakar Bukan Terbakar
Suharyanto menegaskan, bukan cuaca atau kekeringan yang jadi penyebab utama kebakaran. Tapi ulah manusia.
“Kami sudah bertahun-tahun menangani karhutla dan polanya selalu sama. Ini disengaja, bukan karena cuaca,” tandasnya.
Ia menyebut, selain individu, korporasi juga tak luput dari bidikan hukum. Jika terbukti membakar lahan, sanksi berat menanti.
“Pelaku, baik perorangan maupun perusahaan, akan ditindak tegas. Tidak ada kompromi,” kata Suharyanto.
Warga Diminta Waspada dan Aktif Lapor
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk aktif mencegah karhutla. Jika melihat indikasi pembakaran, segera laporkan ke TNI, Polri, atau aparat desa.
“Jangan dibiarkan. Dampaknya bisa membahayakan semua,” ujar Suharyanto.
KLHK: 1.000 Hektare Terbakar dalam 24 Jam!
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup mencatat 790 hotspot dengan 27 titik api aktif di Riau.
“Dalam 24 jam terakhir, luas lahan terbakar melonjak dari 546 hektare jadi hampir 1.000 hektare,” ungkap Menteri LHK, Hanif Faisol.
Menteri Hanif juga memperingatkan bahwa pola kebakaran terorganisasi makin terlihat jelas.
“Titik-titik api saling berdekatan. Ini bukan kebetulan. Ada indikasi pembakaran sistematis dan terkoordinasi,” tegasnya.
Gaya Hidup | 4 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Hukum | 5 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Pendidikan | 5 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu