Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Wapres Gibran Hadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan, Serukan Pentingnya Keberagaman

Laporan: Halim Dzul
Jumat, 28 Maret 2025 | 16:59 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka  didampini Menag Nasaruddin Umar menghadiri perayaan Tawur Agung Kesanga di pelataran selatan Candi Prambanan, Jumat (28/3/2025). - Foto: Dok Kemenag -
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka didampini Menag Nasaruddin Umar menghadiri perayaan Tawur Agung Kesanga di pelataran selatan Candi Prambanan, Jumat (28/3/2025). - Foto: Dok Kemenag -

RAJAMEDIA.CO - Raja Media, Yogyakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri perayaan Tawur Agung Kesanga di pelataran selatan Candi Prambanan, Jumat (28/3/2025). Acara sakral ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi bagi umat Hindu.
 

Menteri Agama Nasaruddin Umar turut mendampingi Wapres dalam upacara yang dihadiri ribuan umat Hindu dari berbagai daerah.
 

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menekankan bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa yang harus terus dijaga.
 

"Kita harus bersyukur, selain kekayaan alam, Indonesia juga diberkahi keberagaman luar biasa, dari suku hingga agama. Perbedaan itu bukan untuk dipertentangkan, tetapi menjadi kekuatan yang menyatukan," ujar Gibran.
 

Ia juga menyoroti bahwa tahun ini Hari Raya Nyepi berdekatan dengan Idulfitri, sehingga toleransi antarumat beragama harus semakin diperkuat.
 

"Pemerintah dan kepala daerah harus menjamin perayaan ini berjalan lancar, sehingga umat bisa khusyuk beribadah," tegasnya.
 

Tawur Agung Kesanga, Menyucikan Alam Semesta
 

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Tawur Agung Kesanga merupakan ritual sakral sehari sebelum Nyepi, bertujuan untuk menyucikan alam semesta dan menjaga keseimbangan energi antara manusia, alam, dan Tuhan.
 

"Dalam ajaran Hindu, konsep ini dikenal sebagai Tri Hita Karana, yaitu keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama. Ini juga sejalan dengan program Kemenag dalam eko-teologi, bagaimana agama mengajarkan kita untuk mencintai alam sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan," jelas Menag.
 

Menurutnya, Nyepi bukan sekadar ritual, tetapi juga perjalanan spiritual menuju kedamaian batin dan keharmonisan dengan alam.
 

Dengan mengusung tema "Manawasewa Madhawasewa, Menuju Indonesia Emas 2045", perayaan Nyepi tahun ini mengajak umat untuk melayani sesama sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
 

"Kami berharap momentum Hari Suci Nyepi ini membawa kedamaian, tidak hanya bagi umat Hindu, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia," tutup Nasaruddin Umar.rajamedia

Komentar: