Tragedi Smelter Tewaskan Belasan Orang, Ketum SEPMI Minta Negara Evaluasi Izin Perusahaan
RAJAMEDIA.CO - Jakarta - Pengurus Pusat Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (SEPMI) meminta negara melakukan intervensi yang serius atas musibah ledakan Smelter di Morowali yang menewaskan belasan orang.
Demikian disampaikan Ketum PP SEPMI, Rifyan Ridwan Saleh dalam keterangannya kepada redaksi Raja Media Network (RMN), Rabu (27/12).
Riyan meminta negara menindak perusahaan yang terbukti lalai.
"Saya berharap agar ada evaluasi menyeluruh mengingat masih ada potensi bahaya yang lebih besar akan terjadi jika ini dibiarkan," tegas Rifyan.
"Ini merupakan kelalaian yang telah menimbulkan hilangnya nyawa orang lain. Ada Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang saya duga tidak sesuai, tidak dipenuhi dan/atau tidak berjalan dengan baik,” ujar Rifyan.
Ditegaskan Rifyan, PT ITSS merupakan perusahaan besar, maka kelalaian seperti ini harusnya tidak terjadi.
Untuk itu, kata Rifyan, negara perlu melakukan intervensi yang serius atas kejadian ini kepada perusahaan.
Rifyan, meminta setiap perusahaan yang berinvestasi di Indonesia memperhatikan keamanan kerja dan dampak terhadap lingkungan saat perushaaan-perusahaan ini beroperasi.
Sebab, kata Rifyan, potensi kerugian yang dialami oleh pekerja dan masyarakat sekitar akan sangat besar jika ada kelalaian atau bahkan kesengajaan..
"Negara jangan main-main, ini persoalan serius" pesan Rifyan.
Rifyan, mengapresiasi kinerja Polri yang bergerak cepat menangani persoalan ledakan Smelter.
"Jika tidak ancaman bahaya yang lebih besar akan terjadi jika tidak ada gerakan taktis dan terukur yang dilakukan pasca peristiwa," ujar Rifyan.
Penyebab ledakan
Diketahui, korban tewas akibat ledakan Tungku Smelter di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, terus bertambah.
Hingga berita ini diturunkan, total korban meninggal dunia telah mencapai 18 orang, sedangkan puluhan orang lainnya masih menjalani perawatan intensif.
Pihak kepolisian masih terus melakukan investigasi terkait kejadian ini.
Ledakan tungku smelter itu terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Minggu (24/12).
Perusahaan ini merupakan salah satu tenant atau penyewa yang beroperasi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Peristiwa ledakan tungku Smelter sendiri terjadi pada, Minggu pukul 05.30 Wita saat pekerja memperbaiki tungku pembakaran. Saat itu, pekerja juga memasang pelat di bagian Tungku.
Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diduga karena di bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.
Di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku.
Ledakan menjadi parah karena ledakan pertama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak. Kebakaran tungku berhasil dipadamkan setelah hampir empat jam, yakni pukul 09.10 Wita.
Info Haji 4 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Parlemen | 6 hari yang lalu
Hukum | 3 hari yang lalu
Nasional | 6 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Opini | 3 hari yang lalu
Politik | 6 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu