Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Tommy Kurniawan Sentil Bea Cukai: Pengawasan Ketat, Tapi Kebocoran Jalan Terus!

Laporan: Halim Dzul
Rabu, 21 Mei 2025 | 08:18 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Tommy Kurniawan - Humas DPR
Anggota Komisi XI DPR RI Tommy Kurniawan - Humas DPR

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Bea Cukai – Anggota Komisi XI DPR RI Tommy Kurniawan melontarkan kritik tajam terhadap pengelolaan kawasan berikat yang dinilainya masih menyimpan banyak tanda tanya. 
 

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat Jawa Timur Raya di DPR RI, Tommy menyebut sistem pengawasan Bea Cukai tidak berjalan seirama dengan fakta di lapangan.

 

“Harusnya Bea Cukai kita panggil setelah dengar curhat pengusaha. Tapi, ya dilalahnya Dirjen baru kemarin rapat. Pesannya nggak tersampaikan,” sindir Tommy di Gedung Nusantara, Senayan, Selasa (20/5/2025).
 

Kondisi di lapangan, menurut politisi PKB ini, justru membingungkan. Pengawasan ketat seolah jadi momok, namun kebocoran tetap saja terjadi. Sementara pelaku usaha, keluhkan sulitnya menjual produk ke pasar domestik.


“Penjualan lokal susah, tapi malah dibekukan. Gimana industri bisa jalan kalau begini terus?” tegas Tommy.
 

Tak hanya itu, ia juga mengangkat lonjakan PHK di sektor kawasan berikat sebagai dampak nyata dari kebijakan yang dinilainya tidak berpihak. Ia mendorong pemerintah agar sigap dengan solusi jangka pendek, seperti relaksasi aturan penjualan dalam negeri saat ekspor lesu.
 

“Kalau permintaan ekspor turun, ya izinkan jualan ke dalam negeri. Tambah persentasenya agar perusahaan bisa survive,” usulnya.
 

Namun Tommy juga memberi catatan: kebijakan relaksasi tak boleh timpang.

 

“Kalau perusahaan lain yang nggak dapat fasilitas serupa? Harus ada keadilan. Jangan sampai solusi jadi sumber masalah baru,” pungkasnya.
 

Tommy berharap pemerintah tak tinggal diam dan segera merespons dengan kebijakan yang adil, agar industri tetap hidup, PHK bisa ditekan, dan ekonomi nasional terus tumbuh di tengah tekanan global.rajamedia

Komentar: