Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Titiek Soeharto Soroti Cokelat RI: Sehektar Kebun Hasilkan Rp 300 Juta Per tun!

Laporan: Firman
Minggu, 20 Juli 2025 | 06:42 WIB
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto saat blusukan ke kebun cokelat di kawasan Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025). - Humas DPR -
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto saat blusukan ke kebun cokelat di kawasan Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025). - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Tabanan, Parlemen — Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, kembali mengingatkan betapa besarnya potensi cokelat Indonesia. Bukan hanya sebagai penghasil kakao terbesar dunia, tapi juga ladang ekonomi masa depan bagi generasi muda Indonesia.


Hal itu disampaikan langsung saat Titiek blusukan ke kebun cokelat di kawasan Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025).

 

Dari Tabanan, Titiek Menyeru: Petani Muda Harus Lahir!


“Produksi cokelat kita luar biasa. Tapi tantangannya juga tidak sedikit, terutama regenerasi petani. Kebanyakan petani cokelat sudah sepuh, anak mudanya enggan turun ke kebun,” ujar politisi Fraksi Partai Gerindra itu.


Titiek bilang, negara harus turun tangan penuh. Mulai dari penyuluhan, pelatihan, hingga penyediaan bibit unggul harus ditingkatkan.


Rp300 Juta Setahun dari Satu Hektar


“Cokelat itu emas cokelat. Satu hektar kebun bisa hasilkan Rp300 juta per tahun! Tapi sayang masih banyak warga kita yang nggak tahu potensi emas ini,” beber Titiek.


Harga biji kakao kering saat ini tembus Rp150 ribu per kilogram. Satu pohon bisa hasilkan 2 kg biji kering per musim. “Bayangkan kalau masyarakat mau bangkit tanam cokelat!” tegasnya.


Komitmen DPR: Tak Hanya Melihat, Tapi Mendorong Solusi!


“Kami di Komisi IV DPR RI tak sekedar meninjau, kami akan kawal sampai ke anggaran. Sampai ke regulasi. Sampai sektor pertanian dan perkebunan benar-benar bangkit,” ujar Titiek.


Titiek mengajak media dan komunitas lokal menggaungkan kisah sukses petani cokelat. “Cokelat bukan cuma soal makanan manis. Ini jalan keluar meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya.

 

Dari Tabanan, Titiek menggetarkan Indonesia:
 

“Ayo Bangkit! Cokelat adalah masa depan rakyat desa.”


Komisi IV DPR RI siap kawal dari hulu ke hilir — dari bibit unggul hingga ekspor.rajamedia

Komentar: