Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Titiek Soeharto: Petani Kini Lebih Gairah Tanam Padi, Pupuk Subsidi Lancar!

Laporan: Halim Dzul
Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:16 WIB
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi - Humas DPR -
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi - Humas DPR -

RAJAMEDIA.CO - Banyuasin, Parlemen – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi, atau yang akrab disapa Titiek Soeharto, memuji tata kelola baru distribusi pupuk bersubsidi yang diatur lewat Perpres Nomor 6 Tahun 2025 dan Permen Pertanian Nomor 15 Tahun 2025. 
 

Dua aturan anyar ini dinilai berhasil menyederhanakan distribusi dan menghidupkan kembali semangat petani di daerah.
 

Hal itu disampaikan Titiek usai meninjau langsung gudang distributor dan kios pengecer pupuk di Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (11/7/2025). Ia menyebut bahwa seluruh rantai distribusi dari pabrik hingga petani kini berjalan lancar.
 

“Petani senang, pengecer puas, distributor juga. Semua jalurnya lancar. Sekarang petani lebih bergairah menanam padi lagi. Kalau begini terus, swasembada bisa lebih cepat tercapai,” ujar Titiek kepada Parlementaria.
 

Sistem Online, Rantai Dipangkas, Tak Ada Lagi Drama Pupuk!
 

Sebelumnya, distribusi pupuk subsidi dikenal berbelit dan penuh celah penyelewengan. Kini, dengan sistem online dan pendataan berbasis e-RDKK, semua proses jadi lebih cepat dan transparan.
 

“Betul, rantai distribusinya dipangkas. Dulu ribet, sekarang lebih singkat. Memang ada yang gaptek, tapi generasi sekarang sudah melek teknologi. Dan ternyata, banyak petani di sini adalah cucu transmigran yang masih kelola tanah sawah,” paparnya.
 

Distributor Tak Berani Main Harga
 

Titiek juga memastikan bahwa dengan regulasi baru, harga pupuk bersubsidi tetap sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi). Ia menyebut tak ada distributor nakal di wilayah tersebut.
 

“Tadi saya tanya, tidak ada yang berani jual di atas HET. Kalau ketahuan, langsung di-blacklist. Mereka nggak mau rugi,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

 

7T Jadi Kunci, Semua Diuntungkan
 

Perpres dan Permen ini mengusung prinsip 7T (Tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, mutu, dan penerima). Penyaluran dilakukan berbasis data dan koperasi juga dilibatkan untuk memperkuat distribusi.
 

“Semuanya diuntungkan. Dari distributor, pengecer, sampai gapoktan. Di Banyuasin juga nggak ada yang nakal. Bahkan pupuk di sini langsung dari pabrik, nggak ada yang dioplos,” tutup Titiek.

 

Dengan distribusi pupuk yang makin efisien dan transparan, para petani kini tak hanya bisa menanam dengan tenang, tapi juga bisa berharap pada hasil panen yang lebih baik. Swasembada bukan mimpi, asal pupuknya sampai! #RajaMediarajamedia

Komentar: