Tekad Kuat Prabowo Berantas Kartel Haji Membuat Dahnil Mantap Terima Amanah Wamen

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Haji - Meski dibesarkan dalam sebuah organisasi Islam bahkan sempat menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, tapi bidang yang selama ini dilakoni Dahnil Anzar Simanjuntak tidak terkait agama.
Dia sendiri menaruh minat pada ekonomi, jurusan yang diambilnya sejak kuliah S1 hingga S3 bahkan kemudian menjadi dosen dan pengamat terkemuka di bidang tersebut.
Hal inilah yang membuat Dahnil agak keberatan bahkan sedih ketika pertama kali akan diamanahi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengurusi bidang agama, terlebih berhubungan dengan masalah haji. Karena sektor ini tidak pernah dia geluti sebelumnya.
"Bahkan waktu itu saya bilang, Pak, saya enggak pernah ngurus haji," jelas Dahnil dalam siniar di kanal YouTube @TORPEDO PODCAST, dikutip sesaat lalu Senin (22/9).
Presiden Ingkatkan Pengalaman Saat Jabat Jubir Menhan
Tapi Presiden tetap bersikeras agar Dahnil membidangi haji di kabinet pemerintahannya. Kepala Negara tampaknya percaya Dahnil bisa mengurus perhajian dengan baik meski tidak berpengalaman sebelumnya, seperti ditunjukkannya ketika menjabat Juru Bicara Menteri Pertahanan padahal dirinya bukan berlatar belakang militer.
"Memang kamu pas di Kemhan (Kementerian Pertahanan) pernah ngurus Kemhan (sebelumnya)? Pernah masuk militer?" kata Prabowo meyakinkannya, seperti diulanginya dalam podcast tersebut. "Pernah Pak. Saya pernah di KOKAM," timpal Dahnil saat itu sambil bercanda, merujuk organisasi paramiliter di bawah naungan Pemuda Muhammadiyah.
Dahnil akhirnya mantap menerima penugasan tersebut dengan menjadi Wakil Menteri Haji dan Umrah mendampingi Mochamad Irfan Yusuf karena Prabowo memiliki tekad yang besar untuk memperbaiki tata kelola haji.
Sesuai dengan Komitmennya: Antikorupsi
Pemimpin Indonesia ini ingin penyelenggaraan haji harus transparan, bersih, jauh dari korupsi. Hal ini sesuai dengan komitmen Dahnil selaku aktivis antikorupsi.
"Kelebihan Presiden Prabowo itu instingnya kuat. Beliau tahu ini ada apa dan segala macam dan beliau pasti cari teman-teman yang punya komitmen serupa untuk (melakukan) perbaikan-perbaikan itu," tegas penulis buku Dinasti Rente yang pernah menggagas Madrasah Anti-Korupsi ini.
Tugas utama dari Prabowo kepada mereka untuk menciptakan ekosistem haji yang efisien pun tidak tanggung-tanggung. Yaitu, memberantas kartel haji yang menguasai hampir segala hal terkait pengadaan sarana dan fasilitas haji yang membuat anggaran mengalami kebocoran, bahkan ada yang mencapai 40 persen.
"Jadi harus menekan kebocoran kalau bisa sampai 0 persen. Makanya rasional kalau kemudian Presiden menyebutkan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) harus bisa turun. Salah satu upaya untuk memastikan BPIH turun dan bisa terjangkau bagi jemaah haji kita, ya menekan kebocoran-kebocoran itu," beber Dahnil.
Siap Sapu Bersih Kartel
Dahnil siap menjalankan amanah tersebut meskipun berat. Bahkan dia tidak kawatir menghadapi serangan balik dari para kartel yang merasa zona nyamannya terusik. Karena dalam sejarah perlawanan terhadap kartel dalam bidang apa pun, jelasnya, akan selalu ada fight back seperti dialami Presiden Prabowo saat ini.
Dukungan penuh Presiden dan kebulatan tekad Kepala Negara itu dalam membersihkan kartel di negeri ini pun semakin menguatkan Dahnil untuk melakukannya di sektor perhajian Indonesia.
"Nah saya sampaikan, Pak saya takut justru fight back ketika kita ngelawan. Kartel di perhajian itu keras sekali. Apa jawaban Pak Prabowo? Pak Presiden jawab, sudah, kau sapu! Kau sapu saja. Yang jelas kalian tegak lurus, kalian pastikan diri kalian bersih, sudah sapu. Kalimat yang digunakan Presiden itu sapu. Sapu saja," ungkap Dahnil.
Integritas Harga Mati
Makanya doktrin pertama yang ditekankan Presiden kepada mereka adalah harus menjunjung tinggi integritas. Bukan berarti memaklumi bila terjadi di kementerian lain, sambung Dahnil, yang pasti Presiden sangat mewanti-wanti agar jangan sampai di kementerian yang terkait agama termasuk haji terjadi korupsi.
Karena Presiden Prabowo sangat prihatin menteri agama yang sebelumnya bertanggung jawab atas penyelenggaraan ibadah haji kerap tersangkut kasus korupsi terkait pelaksanaan rukun Islam kelima tersebut.
"Makanya saya dan Gus Irfan berulang kali menyampaikan (kepada pegawai Kemenhaj) integritas itu adalah hal yang pertama dan utama. Hari ini misalnya kami mengirim tim pengadaan ke Saudi Arabia setelah proses survei dan macam-macam. Nah, pertama yang kami ingatkan itu integritas dan menekan kebocoran," demikian Wamen Dahnil.
Opini | 4 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Peristiwa | 2 hari yang lalu
Hukum | 1 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Politik | 4 hari yang lalu
Ekbis | 6 hari yang lalu
Parlemen | 3 hari yang lalu
Ekbis | 3 hari yang lalu