Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Stephanie Riady: Hafalan Tak Bisa Cetak Generasi Unggul, Saatnya Revolusi Pendidikan!

STEM Bukan Opsi, Tapi Keperluan Nasional!

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 23 Mei 2025 | 05:56 WIB
Anggota Tim Penasihat Ahli Kemendikdasmen, Stephanie Riady. - Foto: Dok. Humas UPH/RMN -
Anggota Tim Penasihat Ahli Kemendikdasmen, Stephanie Riady. - Foto: Dok. Humas UPH/RMN -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Pendidikan – Alarm untuk revolusi pendidikan kembali dibunyikan. Transformasi sistem pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan nasional demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
 

Pernyataan tegas datang dari Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., anggota Tim Penasihat Ahli Kemendikdasmen. 

 

“Sains adalah cara berpikir, bukan sekadar rumus. Pendidikan kita perlu dibongkar dan dibangun ulang agar relevan dengan dunia yang kita tinggali sekarang,” ujarnya dalam keterangannya dikutip Kamis (22/5).
 

Bel Sekolah untuk Berpikir, Bukan Menghafal!
 

Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) dan Presiden Universitas Pelita Harapan (UPH) itu juga menyoroti pendekatan pembelajaran di Indonesia yang masih terpaku pada pola lama: hafalan, pilihan ganda, minim praktik. 
 

“Pelajaran STEM kerap terasa asing karena tidak membumi. Padahal, inilah bekal menghadapi era AI dan teknologi,” ujar Stephanie.
 

Ia mencontohkan Korea Selatan dan Finlandia yang sukses mencetak generasi unggul lewat STEM sejak dini. Vietnam dan Malaysia juga sudah bergerak cepat. Sementara Indonesia? Masih berkutat di peringkat 71 dari 80 negara versi PISA 2022 dalam literasi sains!
 

“Kalau kita terus seperti ini, kapan anak-anak kita siap bersaing di dunia global?” tanya Stephanie tajam.
 

Gerakan Nasional STEM Indonesia Cerdas Diluncurkan!
 

Untuk menjawab tantangan itu, Riady Foundation meluncurkan program STEM Indonesia Cerdas, berkolaborasi dengan Kemendikdasmen, Kominfo, Kemenag, dan lebih dari 500 sekolah perintis.
 

Fokusnya: pelatihan guru, kurikulum berbasis proyek dan AI, serta ekosistem pembelajaran yang kolaboratif dan kontekstual. Targetnya jelas: 10 juta siswa dibekali kemampuan dasar AI dan STEM dalam lima tahun!
 

Mochtar Riady Bicara Tegas: Pendidikan adalah Warisan Terbaik!
 

Pendiri Riady Foundation, Dr. Mochtar Riady, menyebut pendidikan sebagai investasi tertinggi untuk bangsa.
 

“Anak-anak kita bukan cuma butuh mimpi. Mereka butuh bekal untuk mewujudkannya. Mari seluruh keluarga Indonesia turun tangan!” serunya.
 

Arah Masa Depan: STEM Bukan Sekadar Program, Tapi Gerakan Nasional!
 

Dengan semangat kolaborasi lintas kementerian, dunia usaha, dan komunitas lokal, Riady Foundation menegaskan: Indonesia bisa dan harus unggul! Tapi itu hanya bisa terjadi bila pendidikan benar-benar diputar haluan—dari hafalan ke logika, dari teori ke praktik, dari diam ke berpikir!rajamedia

Komentar: