Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Senator M. Nuh Bersyukur Geopark Kaldera Toba kembali Raih Green Card dari UNESCO

Laporan: Zulhidayat Siregar
Sabtu, 13 September 2025 | 20:42 WIB
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh - Istimewa -
Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh - Istimewa -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Kaldera Toba - Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh bersyukur Geopark Kaldera Toba kembali menerima status green card (kartu hijau) dari jaringan UNESCO Global Geopark (UGGp).


Status ini ditetapkan dalam Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network (GGN) di Cile pekan lalu (Sabtu, 6/9/2025).


"Danau Toba adalah karunia Tuhan di Sumatera Utara. Kita bangga dan bersyukur dengan adanya danau yang terbentuk karena letusan gunung Toba sekitar 74.000 tahun lalu yang diakui dunia keindahannya," jelasnya kepada Raja Media Network (RMN) Sabtu (13/9/2025).


Kerja Keras setelah Turun Peringkat


Dia menjelaskan status green card ini bisa diraih kembali tidak lepas dari kerja keras semua pihak dalam melakukan berbagai perbaikan setelah pada tahun 2023 mendapat peringatan lantaran pengelolaan Kaldera Toba tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan UNESCO. Sehingga Kaldera Toba diberi yellow card alias kartu kuning. 


"Kalau dalam waktu dua tahun bila tidak dilakukan perbaikan, akan diberi kartu merah. Maka status Geopark Toba tidak diakui lagi oleh UNESCO," ungkapnya.


Karena itu senator dari Sumatera Utara ini pun mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam upaya meraih kembali penilaian tertinggi dalam keanggotaan GGN tersebut.


Terutama Gubernur Sumut Bobby Nasution, para bupati di sekitar kawasan Danau Toba, General Manager BP Toba Caldera UNESCO Global Geopark Azizul Kholis dan tim, pimpinan Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), termasuk tim DPD asal Sumut.


"Semoga kebersamaan kita dalam kebaikan ini mendatangkan keberkahan dari Allah SWT," papar tokoh yang juga Dewan Pertimbangan MUI Sumut ini.


DPD Turut Berperan


Dia menjelaskan pihaknya sendiri juga tidak tinggal diam pasca pengelolaan Geopark Danau Toba dinilai tidak memenuhi standard UNESCO dan mendapatkan peringatan kartu kuning pada kegiatan evaluasi yang digelar UNESCO di Maroko pada 4-5 September 2023 lalu.


"Pada 30 September 2023, saya menghadiri kegiatan KMDT di Jakarta yang membicarakan masalah kartu kuning dari UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba," ucapnya.


Bahkan pada 11 Oktober 2023 pihaknya sendiri yang berinisiatif langsung menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Daerah DPD RI di Medan dengan menghadirkan para aktivis lingkungan, akademisi, dan pihak Pemprov Sumatera Utara.


"Saat itu kita mengajak semua pihak untuk bekerja sama mengembalikan Geopark Kaldera Toba untuk kembali mendapatkan penilaian yang baik (green card) dari UNESCO karena pengelolannya sesuai dengan standard dunia," tegasnya.


Pastikan Pengelolaan Lebih Baik Lagi


Kini, dengan telah diraihnya kembali status green card, dia mengajak semua pihak mulai dari Pusat, Pemprov Sumut, Pemda di sekitar Danau Toba dan semua pihak untuk terus menjaganya dan memastikan pengelolaan Geopark Kaldera Toba sesuai standar UNESCO.


Bahkan pengelolaannya harus lebih baik lagi. "Karena (status green card) akan dievaluasi empat tahun ke depan," katanya mengingatkan.


Manfaat Nyata yang akan Didapat


Lebih jauh dia menjelaskan pengakuan lembaga dunia ini penting untuk dipertahankan. Karena banyak manfaat yang secara langsung akan didapatkan. Seperti, menjadi bahan promosi wisata internasional. Hal ini tentu akan meningkatkan daya tarik wisatawan dunia.


"Karena (Geopark Kaldera Toba) disejajarkan dengan objek wisata yang diakui dunia dan banyak dikunjungi, seperti Langkawi (Malaysia) dan lain-lain," bebernya.


Selain itu juga pengakuan dunia terhadap Kaldera Toba ini akan membantu pelestarian warisan geologi dan keanekaragaman hayati yang ada di kawasan tersebut. "Dengan begitu, terbukalah peluang tenaga kerja. Dan juga meningkatkan daya saing dan kemandirian. Masih banyak manfaat lainnya," demikian KH Muhammad Nuh. rajamedia

Komentar: