Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Ridwan Kamil Beri Jawaban Apakah Maju Pilkada Jakarta atau Jabar?

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 11 Juli 2024 | 14:28 WIB
Mantab Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Foto: Repro]
Mantab Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Foto: Repro]

RAJAMEDIA.CO - Pilkada, Jakarta - Ramai diperbincangkan di dua wilayah besar Jawa Barat (Jabar) dan Jakarta, mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil akhirnya menjawab soal dirinya terkait maju di Pilkada Jakarta atau Jabar pada Pilkada serentak November 2024.

 

Ridwan Kamil Menegaskan dirinya saat ini belum memutuskan langkah selanjutnya akan ke Jakarta atau Jabar.

 

"Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi hari ini belum ada keputusan," ujarnya di Kantor DPP Golkar pada Rabu, (10/7).

 

Walau begitu, pria yang kerap disapa Kang Emil itu akan tetap patuh pada perintah partai terkait langkahnya di Pilkada mendatang.

 

"Saya ikut partai aja," singkat.

 

Kang Emil juga tak meragukan elektabilitasnya yang tinggi di Jawa Barat. Karena memang Kang Emil seorang petahana.

 

"Ya kalau jawa barat mah enggak usah ditanyain memang sudah pasti agak tinggi karena incombent kan," imbuhnya.

 

Dikatakannya, bahwa partainya (Golkar) masih terus mempertimbangkan dan menghitung baik buruknya untuk maju di Pilkada Jakarta atau Jabar.

 

"Per malam ini, tadi disampaikan masih belum ada keputudan khususnya jabar dki. Mungkin dalam seminggu dua minggu," tukasnya.

 

Takdir bukan dari survei

 

Kang Emil meminta agar tidak mengukur takdir dari hasil survei yang beredar. Hal itu terkait  elektabilitas merosot di Jakarta.

 

Kang Emil bercerita tentang dirinya pernah mendapatkan elektabilitas 6% sewaktu pemilihan Walikota Bandung 2013 silam. Namun, elektabilitas itu kembali meroket sampai akhirnya RK menjadi pemenang.

 

"Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu walikota bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen, jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," ujarnya.

 

Ditegaskannya seseorang yang memiliki elektabilitas tinggi belum dapat dipastikan sebagai pemenang. Begitupun sebaliknya.

 

"Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang enggak usah terlalu ngomongin elektabilitas," tuturnya.

 

Terlebih saat ini, kata Ridwan, pemilihan atau perebutan suara di Jakarta dan di Jawa Barat belum dimulai.

 

"Karena bendera pertempurannya kan belum dimulai. Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jabar Jakarta belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," imbuhnya.

 

Kang Emil masih tetap optimis jika elektabilitasnya di Jakarta akan meningkat.

 

"Namanya ikhtiar mah harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah ya nanti di hari H," pungkasnya.

 rajamedia

Komentar: