Rakyat Dirugikan Rp 100 Triliun! Abdullah: Bongkar Sindikat Oplosan Beras!

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Parlemen — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, tak kuasa menahan amarahnya! Temuan 212 merek beras diduga dioplos bikin legislator PKB ini meledak.
Ia mendesak penegak hukum tak main-main dan membongkar tuntas sindikat pengoplosan beras yang telah menggerogoti kantong rakyat.
“Bongkar sindikatnya dari hulu ke hilir! Ini sudah 10 tahun terjadi, cukup sudah rakyat jadi korban,” tegas Abdulah, Senin (14/7/2025).
Tuntut Ungkap Dalang dan Modus Operandi!
Menurut politisi asal Dapil Jateng VI itu, penegak hukum harus total membuka kasus ini: siapa pelaku, apa modusnya, bagaimana bisa lolos ke pasaran, siapa dirugikan, dan bagaimana kompensasi kepada korban.
“Jangan cuma tangkap pelaku lapangan, bongkar perusahaannya, carikan jawaban jelas untuk rakyat!” serunya lantang.
Minta Hukuman Berat! Pakai KUHP, UU Pangan, UU Konsumen
Abduh mendesak, penegakan hukum dilakukan secara keras dan tegas. Pelaku wajib dihukum berat menggunakan pasal pidana hingga undang-undang perlindungan konsumen.
“Hukum berat, buat efek jera! Penjahat pangan ini harus merasakan sanksi setimpal!” katanya.
Negara Harus Hadir Lindungi Rakyat!
Tak hanya itu, Abduh menyoroti lemahnya pengawasan. Ia menuntut seluruh instansi pengawas dari produksi, distribusi, sampai konsumsi beras bekerja maksimal.
“Rakyat perlu bukti negara hadir melindungi mereka dari mafia pangan!” tegasnya.
Mafia Oplosan Rugikan Rakyat Rp 100 Triliun Per Tahun!
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut praktik oplosan beras premium bikin rakyat rugi Rp 100 triliun setahun! Beras murah dikemas premium, takaran juga dikurangi. Modus licik yang sudah berjalan bertahun-tahun.
“Bayangkan, 5 kg cuma 4,5 kg, kualitas premium tapi isinya beras biasa. Harga bisa selisih Rp 2.000-3.000 per kg,” kata Amran.
Parlemen 2 hari yang lalu

Parlemen | 5 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Daerah | 6 hari yang lalu
Parlemen | 5 hari yang lalu
Info Haji | 6 hari yang lalu
Daerah | 5 hari yang lalu
Nasional | 5 hari yang lalu
Daerah | 3 hari yang lalu
Opini | 4 hari yang lalu