Politik

Info Haji

Parlemen

Hukum

Ekbis

Nasional

Peristiwa

Galeri

Otomotif

Olahraga

Opini

Daerah

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Calon Dewan

Indeks

Mendagri Sentil Keras BUMD Bobrok: Diisi Tim Sukses, Kerja Nggak Profesional!

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 17 Juli 2025 | 07:03 WIB
Mendagri Tito Karnavian - Repro -
Mendagri Tito Karnavian - Repro -

RAJAMEDIA.CO - Jakarta, Ekonomi - MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian kembali menyentil keras fenomena ratusan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merugi. 
 

Ia menyebut banyak BUMD tidak sehat karena dipenuhi orang-orang titipan, mulai dari direksi, komisaris, hingga pegawai, yang dipilih bukan karena kemampuan, tapi karena “jasa politik”.
 

"Beberapa permasalahan yang membuat BUMD tidak sehat? Paling pertama nggak profesional. Banyak dari tim sukses. Ya, boleh saja asal profesional. Tapi kalau nggak profesional, ya jadi beban!" tegas Tito dalam keterangannya, dikutip Kamis (17/7).
 

Modal Tipis, Arah Bisnis Ngawur
 

Tak hanya soal SDM titipan, Tito juga mengungkap penyebab BUMD berdarah-darah adalah ketidakcocokan usaha dengan potensi daerah. Banyak BUMD justru salah arah.
 

"Potensi daerahnya pertanian, malah bikin BUMD konstruksi. Potensinya pariwisata, malah lari ke tambang. Nggak cocok," kritiknya.
 

Selain itu, permodalan yang minim dan transparansi yang buruk memperparah keadaan. Alhasil, tak sedikit BUMD hanya hidup dari suntikan dana APBD.
 

APBD Jadi 'Susu Sapi', Bukan Penyehat
 

Menurut Tito, suntikan APBD justru sering kali tak menyelamatkan BUMD, malah menambah kerugian.
 

"APBD-nya disuntik bukan untuk bikin sehat. Dipakai biaya operasional. Ganti kepala daerah, kebijakan bisa makin buruk. Jadi beban lagi untuk pemimpin berikutnya," bebernya.
 

Data Menggambarkan BUMD Kritis
 

Dari 1.091 BUMD di seluruh Indonesia, hanya 678 yang mampu menghasilkan laba. Sementara itu, 300 BUMD mengalami kerugian, dan 113 BUMD bahkan tidak melaporkan kinerja terbaru mereka.
 

“Harus berani evaluasi total, jangan cuma jadi tempat ‘balas budi’, tapi benar-benar profesional!” tutup Tito.rajamedia

Komentar: